Pebalap Tabriz Petrochemical Cycling Team (TPT) Iran tersebut tidak membutuhkan kemenangan pada etape ketujuh untuk menjuarai Tour de Singkarak.
Prestasi terbaik pebalap dengan nomor start 61 ini adalah saat menjadi juara dua etape kelima yang finis di Kabupaten Solok Selatan. Di enam etape lainnya, Ghader hanya beberapa kali masuk 10 besar tercepat.
Aura kemenangan Ghader terlihat sejak etape enam, saat catatan waktu tempuhnya selisih lima menit dengan pebalap sesudah dia, Johan Coenen dari Team Differdange-Losch Luxemburg.
Dengan selisih waktu yang jauh, Ghader terlihat bermain dengan aman di etape tujuh, terus berada di rombongan besar dengan Johan Coenen pada urutan dua dan rekan satu timnya, Amir Kolahdozhagh, di posisi tiga.
Pengalaman berlomba dalam ajang balap di Indonesia membuat juara Tour d`Indonesia 2005 itu tetap mengayuh sepedanya dengan tenang meski beberapa pebalap di belakangnya terus menekan.
Ia mencapai finis etape tujuh dengan baik di depan Kantor Gubernur Sumatra Barat.
Ghader Mizbani juga membawa Tabriz Petrochemical Cycling Team menjadi tim terbaik dalam lomba balap sepeda berhadiah total Rp1,2 miliar itu dengan membukukan catatan waktu 78.27.38.
Posisi tim terbaik kedua diperoleh Budget Forklifs Australia dengan catatan waktu 78.56.00 dan posisi ketiga ditempati Timnas Indonesia dengan catatan waktu 79.05.51.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013