Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, sehari menjelang akhir hayatnya Taufiq Kiemas masih sempat menelpon dia dan menanyakan sejumlah yang berkaitan dengan partai dan empat pilar kebangsaan.

"Pak Taufiq mulai Kamis dan Jumat keadaannya sudah membaik. Hari Jumat menelepon saya, menanyakan kondisi partai, dan tanya mengenai empat pilar yang memang selalu ditanya beliau," katanya di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu.

"Pada hari Sabtu (kondisinya) mengalami penurunan dari sekitar pukul 07.00 pagi kritis sampai meninggal dunia pada pukul 19.05," ujarnya melanjutkan

Pramono menuturkan salah satu pesan Taufiq Kiemas yang selalu diingatnya adalah tetang kehidupan politik, yakni agar selalu berdamai dengan semua pihak termasuk pemerintah.

Ia juga menyebut tentang tiga hal yang selalu diperjuangkan dan dicita-citakan Taufiq Kiemas.

"Pertama Pancasila 1 Juni. Ini yang betul-betul dijalankan beliau. Yang kedua stigma Bung Karno dan terakhir mengenai empat pilar," katanya.

Menurut dia, apa yang dicita-citakan Taufiq mengenai Pancasila dan empat pilar kebangsaan telah dijalani dengan serius oleh Ketua MPR itu.

Pramono, yang sudah berulang kali menemani Taufiq Kiemas melewati masa krisisnya, mengatakan kepergian suami dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ke Ende untuk memperingati Hari Lahir Pancasila dapat disebut firasat.

"Ada semacam firasat, karena apa yang digagas beliau benar-benar dijalani. Mungkin yang dekat beliau (merasakannya), kebetulan saya menemani ketika krisis lima atau enam kali," katanya.

Setelah kepergian Taufiq, Pramono berharap cita-cita dari seorang Taufiq Kiemas dapat terus dilanjutkan.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013