"Meskipun sakit, pikiran beliau tidak lepas dari tugas. Kami komunikasi terakhir Kamis (6/7) sore ketika beliau menghubungi saya lewat telepon. Beliau mengabarkan kepada saya, bersyukur dapat keluar dari ruang intensif ke kamar perawatan," kata Hajrianto, sesaat tiba di kediaman keluarga di Jalan Teuku Umar nomor 27A, Menteng, Jakarta, Sabtu malam.
Hajrianto yang mendapat mandat untuk mewakili beberapa tugas Taufiq menambahkan Taufiq memastikan apakah tugas-tugas yang diwakilinya berjalan dengan lancar.
"Yang membuat saya terharu dia menanyakan tugas yang harus dia hadiri apakah berjalan dengan baik," tambahnya.
Bagi Hajrianto, suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu merupakan tokoh yang berpengaruh.
"Beliau adalah tokoh senior yang luar biasa berpengaruh. Beliau selalu didatangi dan menjadi rujukan dalam berbagai persoalan di negara kita," jelasnya.
Ia juga menggambarkan Taufiq merupakan sosok yang memiliki relasi sosial politik yang luas.
"Beliau bukan hanya milik warga PDIP tetapi milik bangsa dan negara Indonesia," ujarnya.
Kondisi kesehatan Taufiq memburuk sejak kunjungannya bersama Wapres Boediono ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila dan mengunjungi situs Bung Karno.
Sepulang dari Ende, Taufiq diantarkan Megawati untuk melakukan pemeriksaan medis di RS dan hingga Jumat malam (7/6) kondisinya membaik.
Taufiq meninggal dunia Sabtu petang pukul 19.00 waktu setempat di Singapore General Hospital setelah dirawat selama beberapa hari.
"Kita kehilangan beliau dan merasa terpukul dengan kepergian beliau yang mendadak. Semoga amal baktinya diterima Allah SWT dan Tuhan mengampuni segala kesalahan dan beliau dapat tempat yang mulia," tuturnya.
Pewarta: Monalisa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013