Tujuan dari Desa Bebas Stunting adalah menurunkan angka stunting secara signifikan, sehingga peran kepala desa sangat penting dan luar biasa, karena penurunan angka stunting secara nasional juga ditentukan oleh penurunan stunting di desa

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyatakan inovasi Desa Bebas Stunting (De'best) yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dapat mencetak generasi cerdas dan pemimpin bangsa pada masa depan.

"Dengan adanya inovasi De'best yang fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) berbasis desa atau kelurahan, persoalan stunting dapat lebih cepat kita atasi. Karena itu mari berkolaborasi dan meningkatkan komitmen agar anak-anak di desa bisa tumbuh sehat dan cerdas untuk menjadi pemimpin dan penerus bangsa," kata Kurniasih dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Ia menegaskan peran kepala desa sangat penting untuk mewujudkan Desa Bebas Stunting yang juga akan mempengaruhi angka stunting nasional.

"Tujuan dari Desa Bebas Stunting adalah menurunkan angka stunting secara signifikan, sehingga peran kepala desa sangat penting dan luar biasa, karena penurunan angka stunting secara nasional juga ditentukan oleh penurunan stunting di desa," ujarnya.

Baca juga: BKKBN: Desa bebas stunting tekankan 1.000 HPK di tingkat kelurahan

Ia juga menekankan bahwa penanganan stunting bukan hanya tugas BKKBN, melainkan tugas bersama dari tingkat desa hingga pusat, sehingga butuh inovasi-inovasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada 1.000 HPK atau 0-2 tahun.

"Banyak sekali bayi di bawah dua tahun (baduta) yang perlu mendapatkan perhatian. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama agar baduta yang ada di sekitar kita bisa mendapatkan hak tumbuh kembang secara optimal, baik secara fisik, spiritual, maupun mental, semua bisa berkembang secara maksimal," tuturnya.

Menurutnya, memiliki baduta seperti memiliki emas yang perlu mendapatkan perhatian penuh, karena dengan memperhatikan masa tersebut dapat meningkatkan investasi bangsa untuk menghasilkan anak-anak berkualitas demi mendukung Indonesia Emas 2045..

"Untuk mendukung Indonesia Emas tersebut, tentu diperlukan SDM-SDM yang berkualitas yang bisa bersaing dengan SDM-SDM di negara lain. Indonesia bisa memimpin negara-negara lain jika kita mampu menghasilkan generasi berkualitas dari keluarga yang berkualitas pula," katanya.

Baca juga: Komisi IX DPR: Para orang tua harus pahami penyebab stunting

Ia juga berpesan agar pemda dapat memenuhi kebutuhan esensial yang menjadi fitrah bagi seluruh warganya.

"Perlu dipastikan setiap keluarga yang memiliki baduta bisa memenuhi hak tumbuh kembang anak-anaknya, dan mudah-mudahan dengan program inovasi De'best di 1.000 HPK, maka hak dari tumbuh kembang anak dan memenuhi kebutuhan baduta, bisa lebih terpantau dan optimal," paparnya.

Ia juga berharap ada peningkatan kolaborasi dari kementerian dan lembaga terkait sebagaimana telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

"Desa Bebas Stunting sudah ada dalam UU tersebut, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pembangunan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan," kata Kurniasih Mufidayati.

Baca juga: Anggota DPR paparkan empat rumus bangun keluarga terhindar stunting

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023