Beijing (ANTARA) - Sebuah tim peneliti China pada Senin (23/10) mengumumkan bahwa pihaknya telah membangun sebuah stasiun cuaca otomatis di ketinggian 5.896 meter di Pegunungan Kunlun yang berada di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut.

Stasiun baru yang diluncurkan pada Minggu (22/10) itu kini menjadi stasiun cuaca dengan letak tertinggi di Pegunungan Kunlun. Hal tersebut menandai rampungnya jaringan stasiun pengamatan di bagian tengah Pegunungan Kunlun di lereng utara Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, yang dikenal sebagai "atap dunia."

Tim tersebut dipimpin oleh Institut Fisika Atmosfer yang berada di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) dan Layanan Meteorologi Daerah Otonom Uighur Xinjiang.

Mereka menghabiskan waktu selama tiga bulan menantang cuaca buruk dan mengatasi penyakit ketinggian untuk menyelesaikan pembangunan stasiun cuaca itu.

Menurut Lu Riyu, salah satu anggota tim di institut tersebut, dataran tinggi tersebut menjadi lebih hangat dan lebih lembab, serta Xinjiang bagian selatan juga mengalami peningkatan jumlah kejadian cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir.

Mengklarifikasi evolusi energi uap air yang berkaitan dengan perubahan iklim dan mengungkap mekanisme yang mungkin terjadi di balik perubahan ini serta kemungkinan dampaknya merupakan isu-isu ilmiah yang penting.

Lu menambahkan bahwa stasiun cuaca baru tersebut akan menyediakan data meteorologis yang berharga bagi para ilmuwan untuk mempelajari proses cuaca di dataran tinggi, perubahan iklim, dan karakteristik curah hujan yang unik di Pegunungan Kunlun.

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023