Enggak apa-apa, yang namanya ya kadang-kadang hidup ini ada yang direlakan, gitu saja
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan pihaknya merelakan rencana perombakan kabinet (reshuffle) untuk mengisi kursi menteri pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus rasuah sehingga hanya menyisakan satu kursi menteri dari Partai NasDem dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Enggak apa-apa, yang namanya ya kadang-kadang hidup ini ada yang direlakan, gitu saja," kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Willy menyebut pihaknya tunduk dengan apa yang menjadi keputusan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait perombakan kabinet tersebut. "NasDem sami'na wa atona dengan keputusan itu," ujarnya.
Sebab, kata dia, fokus Partai NasDem saat ini tidak lagi pada Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Jokowi: Mungkin minggu ini "reshuffle"
Baca juga: Airlangga mengaku belum dengar soal isu Partai Demokrat masuk kabinet
"NasDem concern-nya tidak lagi di kabinet, kami menyelesaikan secara baik-baik bagaimana pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selesai dengan baik," tuturnya.
Melainkan, lanjut dia, fokus Partai NasDem saat ini adalah untuk memenangkan Pemilu 2024.
"Kita sebagai partai yang mengusung ini (pemerintahan Jokowi-Ma'ruf), dua periode, ya ini proses transisi berjalan dengan suatu hal yang benar-benar dengan success story lah. Tentu concern NasDem bagaimana pileg dan pilpres di 2024," kata dia.
Presiden Jokowi pada Selasa pagi mengungkapkan adanya kemungkinan reshuffle kabinet pada pekan ini. Dalam perombakan kabinet kali ini, Jokowi memastikan akan menunjuk menteri pertanian definitif untuk menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mundur karena terjerat kasus dugaan korupsi.
"Mungkin minggu ini ('reshuffle')," kata Jokowi saat ditanya kapan reshuffle kabinet.
Ketika ditanya wartawan apakah menteri pertanian baru akan berasal dari Partai Demokrat, Jokowi tidak memberikan pernyataan. Jokowi hanya menganggukkan kepala sembari berlalu meninggalkan wartawan.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023