Dengan cakupan hutan yang mencapai 82,6%, Wuyuan kini menjadi lingkungan ekologi yang indah, bahkan dianggap sebagai "barometer oksigen natural". Berkat lingkungan ekologi yang baik, industri teh Wuyuan berhasil menembus segmen produk ramah lingkungan di Eropa dan mendunia.
"Kita harus memprioritaskan kemajuan lingkungan hidup, mengupayakan pembangunan hijau, serta memajukan pelestarian alam, serta pembangunan ekonomi dan sosial secara terarah," ujar Presiden Tiongkok Xi Jinping yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dalam sebuah simposium tentang memajukan pembangunan Jalur Ekonomi Sungai Yangtze, Kamis lalu, di Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok Timur.
Memprioritaskan kemajuan lingkungan hidup
"Perairan jernih dan pegunungan rimbun adalah aset-aset berharga." Konsep utama ini berada di balik upaya Tiongkok untuk membuat kemajuan lingkungan hidup. Lebih lagi, konsep ini tak hanya meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Tiongkok secara drastis, namun juga menjadi motor penggerak pertumbuhan baru dalam perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Menurut Badan Kehutanan dan Padang Rumput Nasional Tiongkok, area hutan dan cadangan hutan Tiongkok terus bertambah luas. Tingkat cakupan hutan nasional meningkat menjadi 24,02% dan area cagar alam yang memiliki hutan buatan mencapai luas 1,314 miliar mu, menempati posisi pertama di dunia.
Selama dekade terakhir, intensitas energi Tiongkok telah berkurang hingga 26,4%. Tiongkok juga telah menjadi salah satu negara dengan penurunan intensitas energi yang tercepat di dunia.
Di sisi lain, Tiongkok berkontribusi sekitar 48% terhadap kapasitas energi terbarukan yang baru pada 2022, menurut sebuah laporan yang dirilis International Renewable Energy Agency (IRENA).
Tiongkok berkomitmen menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan pelestarian alam demi mencapai pembangunan berkelanjutan, seperti dituturkan Francesco La Camera, Direktur Jenderal IRENA, kepada China Media Group.
Dalam pertemuan Kamis lalu, Xi menekankan upaya untuk terus memperkuat pengelolaan lingkungan hidup secara komprehensif, meningkatkan pengendalian polusi di area-area penting, mengoordinasikan sumber daya air, lingkungan hidup, serta ekologi, sekaligus menggencarkan pencegahan dan pengendalian polusi udara dan tanah demi mengurangi emisi polutan dari tahap awal.
Mengupayakan pembangunan hijau
Tiongkok mengubah keunggulan ekologi dan keindahan alam menjadi motor penggerak pembangunan hijau. Maka, Tiongkok aktif mengembangkan sektor pariwisata pedesaan yang ramah lingkungan sebagai aspek "hijau" lain dalam perkembangan lingkungan hidup.
Meski terpencil, Zhongyuan yang diliputi hutan di sisi bukit Jiangxi menarik arus kunjungan wisatawan dari seluruh Tiongkok pada musim panas.
Terletak di pedalaman Gunung Jiuling dengan cakupan hutan hampir 90%, Zhongyuan terasa sejuk pada musim panas sehingga menjadi lokasi ideal untuk mengembangkan "ekonomi musim panas".
Menurut data, jumlah homestay terdaftar di resor musim panas Zhongyuan mencapai 721 unit, dan menyambut kunjungan sekitar 30.000 wisatawan setiap musim panas. Sebanyak 640 keluarga di Zhongyuan juga merintis bisnis rekreasi pertanian, membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 2.000 orang.
Selain pariwisata, Tiongkok memajukan transformasi hijau bertaraf industri. Misalnya, listrik bersih kini dipasok panel fotovoltaik tenaga surya di permukaan air yang memiliki suhu lebih dingin dari perairan terbuka. Maka, kondisi ini sangat kondusif bagi budi daya ikan sebab kandungan oksigen di air lebih tinggi.
Menurut Dewan Kelistrikan Tiongkok, pada periode 2006-2022, industri kelistrikan Tiongkok berhasil mengurangi emisi karbondioksida sekitar 24,73 miliar ton.
Menggarisbawahi peran penting transformasi hijau bertaraf industri, Xi mendorong sejumlah upaya guna mempercepat ekspansi industri ramah lingkungan dan rendah karbon, mengembangkan teknologi dan produk ramah lingkungan, serta meningkatkan potensi dan stamina pembangunan.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023