Antigua, Guatemala (ANTARA News) - Para pejabat Amerika Serikat dan Venezuela akan segera bertemu untuk melakukan pembicaraan yang bisa mengarah ke pertukaran duta besar kedua negara itu untuk pertama kalinya sejak 2010, kata Menteri Luar Negeri Venezuela, Kamis malam.
Pertemuan tersebut akan terjadi "pada hari-hari mendatang, mungkin di Washington," kata Menteri Luar Negeri Elias Jaua yang berbicara di sela-sela sidang majelis umum Organisasi Negara Amerika, seperti diberitakan AFP.
Washington dan Caracas telah memiliki hubungan yang tegang selama bertahun-tahun, sekalipun Venezuela mengekspor 900 ribu barel minyak per hari ke Amerika Serikat.
Caracas dan Washington telah mengoperasikan kedutaan besar di masing-masing negara namun tanpa seorang duta besar sejak terjadinya pertikaian diplomatik pada tahun 2010.
Dalam satu tanda hubungan yang sulit, Presiden Barack Obama belum mengakui kemenangan pemimpin Venezuela Nicolas Maduro - yang dipilih langsung oleh mendiang pemimpin kiri Venezuela Hugo Chavez - dalam pemilihan umum presiden 14 April.
Maduro memenangkan pemungutan suara yang kontroversial dengan margin sangat tipis dalam pemilihan umum, yang mana pesaingnya tokoh tengah Henrique Capriles telah menolak untuk mengakui.
Jaua tidak memberikan tanggal berlangsungnya pertemuan itu, namun mengatakan kepada wartawan bahwa Venezuela akan diwakili oleh atasenya di Washington, Calixto Ortega.
"Saya percaya ada itikad baik dari kedua belah pihak," kata Jaua tentang pertemuan mendatang.
Jaua juga mengabaikan kegagalan Obama untuk mengakui kemenangan Maduro itu. "Sekarang ini bukan masalah yang penting," katanya.
Selama masa kepemimpinannya, Chavez sering mengkritik "imperialisme" Amerika Serikat dan dekat dengan musuh-musuh Amerika Serikat seperti Iran dan Suriah. Jaua namun mengatakan bahwa mendiang pemimpin itulah yang mengatakan kepada para pejabat Venezuela "bahwa kita harus bekerja untuk menormalisasikan hubungan" dengan Washington.
Pada Rabu Jaua bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di Antigua dalam langkah pertama untuk memperbaiki hubungan.
Kerry menggambarkan pertemuan itu sebagai "sangat, sangat positif."
Kedua diplomat sepakat bahwa "kami ingin negara kami menemukan cara maju baru, membangun hubungan yang lebih positif, "kata Kerry.
Pertemuan Kerry-Jaua dilakukan di hari yang sama ketika Venezuela mengusir Timotius Tracy seorang pembuat film Amerika Serikat yang mengatakan ia sedang mengambil gambar film dokumenter tapi pihak berwenang memberinya label mata-mata --tuduhan yang disangkal Amerika Serikat.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013