Jakarta (ANTARA News) - Pemakaian pupuk secara tepat dan berimbang bisa meningkatkan produksi singkong hingga 120 ton/hektare.

"Dengan dosis pemupukan yang tepat dan berimbang, maka produktivitas lahan singkong bisa ditingkatkan," kata Dirut PT Pupuk Petrokimia Gresik (Petrogres) Hidayat Nyakman, melalui keterangan pers yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Jumat.

Ia mencontohkan salah satu demonstrasi plot (demplot) di Kecamatan Selogiri, bisa menghasilkan produksi singkong hingga 120 ton/hektare.

Petrogres merekomendasikan dosis pemakaian pupuk untuk singkong adalah 300 kg NPK Phonska dan 200 kg Urea/hektare serta 1/2 kg Petroganik (pupuk organik) untuk setiap batang.

Untuk membantu peningkatan produksi singkong di Indonesia, Petrogres bekerja sama dengan Bupati Wonogiri dan Dinas Pertanian setempat melakukan demplot tanaman singkong, masing-masing seluas 120 hektare dan 100 hektare.

"Saat ini produktivitas petani singkong di Wonogiri rata-rata 20 ton/hektare. Dengan pemupukan spesifik menggunakan pupuk Petrogres, kami berharap panen singkong pada tahun 2013 bisa meningkat rata-rata minimal 80 ton/hektare," kata Hidayat.

Ia berharap dengan bantuan dan sinergi pemakaian pupuk tersebut, bisa membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor singkong, di samping impor gandum/terigu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode 2000-2011, Indonesia rata-rata mengimpor singkong sebesar 146 ribu ton per tahun.

Petrogres melalui memberikan bantuan sebanyak 25 ton NPK Phonska dan 150 ton Petroganik, kepada lima kelompok tani di lima kecamatan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yaitu Kecamatan Wonigiri, Ngadirojo, Nguntoronadi, Sidoharjo dan Girimarto.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Meneg BUMN Dahlan Iskan kepada petani. Wonogiri merupakan kabupaten yang sebagian besar atau sekitar 53,82 persen (98.082 hektare) lahannya untuk pertanian, dengan salah satu tanaman andalannya adalah singkong.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013