Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat telah terjadi dua kali letusan berupa lontaran abu vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur.

Petugas Pos Pengamatan Gunung, Stanislaus Ara Kian mengatakan letusan itu terjadi pukul 08.49 WITA dan 17.37 WITA.

"Kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat dan barat laut," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin.

Stanislaus melaporkan erupsi pertama terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 32,9 milimeter dan durasi 173 detik. Tinggi letusan mencapai lebih kurang 400 meter dari atas puncak gunung api tersebut.

Baca juga: Badan Geologi imbau warga sekitar Gunung Ili Lewotolok gunakan masker

Baca juga: Gunung Ili Lewotolok lontarkan abu vulkanik ke arah barat laut

Kemudian, erupsi kedua juga tercatat melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 30,2 milimeter dan durasi 40 detik. Letusan itu mencapai tinggi lebih kurang 600 meter.

Sejak 1 Januari sampai 23 Oktober 2023, Gunung Ili Lewotolok adalah gunung api paling sering erupsi dengan jumlah letusan yang pernah tercatat sebanyak 75 kali.

Gunung api kedua yang juga aktif erupsi adalah Gunung Anak Krakatau dengan jumlah letusan yang tercatat sebanyak 62 kali. Kemudian, posisi ketiga adalah Gunung Ibu dengan jumlah letusan sebanyak 46 kali.

PVMBG meminta masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat juga diminta menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain yang dapat melindungi mata dan kulit untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya akibat abu vulkanik.

PVMBG mengingatkan masyarakat yang menetap di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama saat musim hujan.

Baca juga: PVMBG rekam dua erupsi vulkanik di Gunung Ili Lewotolok

Baca juga: PVMBG minta masyarakat tidak mendekati kawah Gunung Ili Lewotolok

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023