Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan sebanyak 36 unit rumah deret secara resmi kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali guna mengurangi beban masyarakat disana.

Mensos dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin, menyebut rumah tersebut dibangun di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Bali, yang masing-masing unit memiliki luas bangunan 36 meter persegi dengan luas tanah 106 meter persegi dengan dua kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.

Selain meresmikan rumah, Mensos juga mengajak masyarakat berdialog untuk mengetahui kebutuhan dan potensi kewirausahaan. Mensos menyarankan agar masyarakat bisa beternak ayam petelur mengingat perputaran keuntungan dan modal yang cepat.

Mensos juga meminta masyarakat memanfaatkan potensi pariwisata yang ada di Bali untuk meningkatkan kesejahteraan. Mensos mengatakan akan memfasilitasi permintaan bantuan kewirausahaan dari masyarakat.

"Ke depan, tujuannya kan mereka keluar dari kemiskinan bukan hanya menerima rumah saja. Karena itu, tadi saya tawarkan untuk beberapa usaha yang bisa mereka gunakan untuk kehidupan mereka," ujar Mensos.

Adapun rumah dibangun dengan model deret, yaitu hunian yang terdiri beberapa kediaman yang bergandengan antara satu unit dengan unit lainnya.

Selain fasilitas rumah, masyarakat juga akan menerima listrik dan air gratis. Dikatakan Mensos, pembebasan biaya dapat mengurangi beban masyarakat sehingga ia lebih mudah keluar dari kemiskinan.

Oleh karena itu, Mensos Risma mengapresiasi sinergi pihak-pihak yang terlibat.

Sementara itu, Bupati Klungkung I Wayan Suwirta mengapresiasi bantuan rumah deret dari Kementerian Sosial. Dijelaskannya bahwa penerima manfaat rumah deret adalah mereka yang belum memiliki hunian layak. Ia optimis pembangunan rumah deret ini bisa menjadi model penanganan kemiskinan yang efektif.

"Bantuan dari Ibu Menteri terkait dengan pengadaan rumah 36 KK ini luar biasa dan mudah-mudahan ini bisa menjadi role model. Mungkin ada juga di tempat lain sudah dilakukan, tapi di Bali saya yakin ini yang pertama," katanya.

Salah satu KPM, Nyoman Sutini (65) mengaku senang bisa menerima rumah deret. Rencananya, ia akan menempati rumah bersama suaminya. Untuk waktunya, Sutini menunggu hari baik.

Menurut kepercayaan masyarakat Bali, pindah rumah harus menggunakan dewasa ayu atau hari baik agar terhindar dari gangguan saat menempati rumah.

Sebelumnya, Sutini tinggal di rumah yang ia tempati bersama keluarganya. "Di sini kan nyaman, enak. Kalau di rumah kan punya cucu banyak. Satu gubuk ditempati 8 orang," katanya.

Adapun turut hadir pada acara peresmian Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom, seluruh unsur Muspida Kabupaten Klungkung, perwakilan PLN dan PDAM.

Baca juga: Kemensos bangun 72 rumah untuk korban gempa di Jayapura

Baca juga: Mensos: Pemda perlu bersinergi untuk data kebutuhan disabilitas

Baca juga: Kemensos salurkan bantuan Program Atensi disabilitas di Jember

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023