Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video berdurasi satu menit menarasikan bahwa polisi menenteng sebilah parang atau golok ketika mengawal tim ukur lahan di Pulau Rempang untuk menakuti dan mengancam warga.

Video tersebut menunjukan seorang pria mengenakan kaos kepolisian sembari menenteng parang dan berbicara kepada warga di Rempang.

Namun, benarkah polisi mengawal tim ukur lahan menggunakan parang di Rempang untuk menakuti warga?

Unggahan video misinformasi yang menarasikan polisi mengawal tim ukur lahan menggunakan parang di Rempang untuk menakuti warga. Faktanya, Kabid Humas Polda Kepri Kombes menjelaskan bahwa informasi tersebut salah. (X)

Penjelasan:

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan bahwa, apa yang diberitakan dan dinarasikan pada video tersebut adalah tidak benar adanya.

“Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pengamanan topografi oleh PT.MEG, yang bertujuan untuk mengukur tinggi rendahnya tanah. Parang itu bukan untuk menakuti atau mengancam warga sekitar, tetapi parang tersebut digunakan untuk membuka jalan menuju lokasi tersebut yang merupakan kawasan hutan penuh dengan rumput, ilalang, ranting pohon, dan semak belukar yang menghalangi jalan pada saat kegiatan survei dan topografi,” ujar Kabid Humas di Batam Kepulauan Riau, dilansir dari ANTARA.

Dengan demikian klaim polisi mengawal tim ukur lahan menggunakan parang di Rempang untuk menakuti dan mengancam warga merupakan misinformasi.

Klaim: Polisi mengawal tim ukur lahan menggunakan parang di Rempang untuk menakuti warga

Rating: Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Warga Rempang yang terdampak relokasi diminta membayar selisih harga rumah

Cek fakta: Hoaks! UAS dipanggil polisi karena bantu warga Rempang

Baca juga: Anggota DPR: Polda Kepri lakukan pengamanan di Rempang sesuai prosedur

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2023