San Francisco (ANTARA News) - Apple Inc, Google dan Facebook Inc membantah telah memberi pemerintah AS akses langsung ke server-server mereka seperti disebut dalam pemberitaan Washington Post yang menyebutkan mereka menjamin pemerintah AS mendapatkan akses langsung ke progam koleksi data rahasia.

The Post melaporkan, Dewan Keamanan Nasional AS (NSA) dan FBI memasuki server-sever pusat dari sembilan perusahaan Internet utama AS melalui satu program yang dinamai PRISM, dan mengekstraksi sejumlah besar data audio, video, foto, email, dokumen dan log koneksi.

Koran ini menyebutkan bahwa diantara sembilan perusahaan itu adalah termasuk Apple, Facebook, Microsoft Corp dan Google Inc.

Google, penyedia situs pencari terbesar Internet, membantah telah melakukan itu, sedangkan Microsoft mengaku tak terlibat langsung dalam setiap upaya pengumpulan data oleh pemerintah dan hanya melakukan itu atas perintah dan permintaan untuk akun atau identifikasi khusus saja.

"Kami tak pernah mendengar PRISM," kata juru bicara Apple Steve Dowling seperti dikutip Reuters. "Kami tak memberi badan pemerintah mana pun akses langsung ke server-server kami, dan setiap badan pemerintah yang meminta data konsumen harus melalui pengadilan."

Ketika ditanya apakah Apple bergabung dalam program pengumpulan data NSA-FBI, Apple menolak berkomentar lebih jauh.

Washington Post melaporkan Apple terlibat selama lebih dari empat tahun setelah PRISM mendaftarkannya sebagai mitra perusahaan pertamanya pada Mei 2007, untuk "alasan-alasan yang tak diketahui."

"Kami tak memberi organisasi pemerintah apapun akses langsung ke server-server Facebook," kata chief security officer Facebook Joe Sullivan.

"Ketika Facebook dimintai data atau informasi mengenai individu-individu tertentu, kami dengan hati-hati mempelajari setiap permintaan seperti itu demi memenuhi semua ketentuan hukum, dan memberi informasi hanya dalam rangka memenuhi ketentuan hukum."

Sedangkan Yahoo menyatakan mereka menjaga privasi pengguna dengan amat serius. "Kami tidak memberi pemerintah akses langsung ke server, sistem atau jejaring kami."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013