Cimahi (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa upaya penurunan prevalensi stunting merupakan langkah penting untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

"Upaya kita bersama dalam penurunan stunting ini adalah langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Mari kita terus bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia Emas di Tahun 2045," ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Cimahi, Jawa Barat, Senin.

Dalam acara Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia (Word Contraception Day) bertema "Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting" di Lapangan Rajawali Kota Cimahi, ia menekankan masalah stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, tetapi memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat.

Ia menjelaskan terdapat 4,8 juta ibu hamil per tahun di Indonesia. Dari jumlah itu, 20 persen atau sekitar 1,2 juta di antaranya berdampak stunting baru.

"Oleh karena itu, apabila kita tidak bersama-sama melakukan pencegahan maka stunting yang lama teratasi, stunting yang baru lahir kembali," katanya.

Dalam kesempatan itu, Hasto mengapresiasi jajaran TNI AD atas tercapainya target 1,5 juta pelayanan KB hasil kolaborasi antara fasilitas pelayanan kesehatan TNI AD dan BKKBN provinsi di seluruh Indonesia. Tercatat, dalam kolaborasi Pekan Pelayanan KB mencapai 1,6 juta akseptor.

Baca juga: BKKBN Sulut perkuat peran remaja ikut serta turunkan stunting

Ia mengatakan pelayanan KB bukti nyata bahwa masalah stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, tetapi memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga di Hari Kontrasepsi Sedunia ini bisa menjadi contoh best practice (praktik baik) kita bergotong royong berkolaborasi antara BKKBN, TNI, masyarakat, dan juga para kader," ujar Hasto.

Ia mengatakan peran kontrasepsi untuk menurunkan stunting sebagai sentral karena semakin dekat jarak usia anak maka semakin berdampak stunting.

Dalam kesempatan sama, Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI Sukirman mengatakan kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan.

Di sisi lain, kata dia, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dipenuhi secara optimal.

“Saya berharap masyarakat di semua lini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada,” ujar dia.

Baca juga: Kepala BKKBN: Pernikahan anak rendah turunkan angka stunting Bengkulu
Baca juga: BKKBN ingatkan pentingnya komunikasi untuk cegah rumah tangga mencekam
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023