Dalam ajang ini, kami memboyong enam perusahaan, serta menampilkan layanan akselerasi industri 4.0 bagi sektor manufaktur di Indonesia melalui Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0).
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memboyong enam perusahaan industri untuk unjuk kemampuan di Industrial Transformation Asia Pacific (ITAP) ke-6 di Singapore Expo pada 18-20 Oktober 2023.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan lewat Pavilion Indonesia, Kemenperin hadir menjadi salah satu dari 300 peserta pameran dunia tersebut.
Baca juga: Lebih dari 50 Inovasi Manufaktur Canggih Dilansir di Ajang Industrial Transformation ASIA-PACIFIC 2023
Gelaran ITAP 2023 menjadi ajang promosi dan unjuk kemampuan Indonesia khususnya di sektor industri manufaktur dalam menjalankan program Making Indonesia 4.0.
"Industri manufaktur masih menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional, di mana tercermin konsistensi industri pengolahan nonmigas yang memberikan kontribusi sebesar 16,30 persen dengan nilai pertumbuhan sebesar 4,56 persen pada triwulan II tahun 2023," tutur Taufiek.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengatakan Indonesia telah bercita-cita menjadi negara industri sejak 1950, dengan menginisiasi pendirian industri pesawat terbang, industri perkapalan, dan industri artileri.
Sektor industri pun telah memberikan dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan investasi dalam bidang infrastruktur.
Baca juga: Kemenperin jajaki peluang kerja sama industri di forum bisnis Prancis
Sekretaris Ditjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Jonni Afrizon menyampaikan kehadiran Kemenperin pada ajang ITAP 2023 juga bertujuan untuk memperkenalkan transformation journey dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia sekaligus meningkatkan akses pasar dan jejaring bisnis industri dalam negeri dengan pihak industri global, khususnya di wilayah Asia Pasifik.
"Partisipasi Indonesia dalam ajang ini sangat penting dalam membentuk ekosistem industri 4.0. Dengan keikutsertaan Indonesia diharapkan kita dapat menyambut potensi kolaborasi dengan berbagai mitra internasional; baik dalam bentuk investasi, pengembangan sumber daya manusia, R&D, serta bidang kerja sama lainnya di Kawasan Asia Pasifik," papar Jonni.
Baca juga: Menperin: Sembilan subsektor industri jadi prioritas dekarbonisasi
Keikutsertaan Indonesia pada ITAP 2023 diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sektor ILMATE yang pada triwulan II tahun 2023 mencapai 12,16 persen dengan kontribusi sebesar 4,19 persen terhadap PDB nasional atau 24,19 persen terhadap PDB industri non-migas.
Promosi kemampuan produk ILMATE di kancah internasional diharapkan juga dapat mempertahankan pertumbuhan sektor ILMATE yang telah bertahan double digit sejak triwulan III tahun 2022.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023