Dhaka (ANTARA News) - Remaja tukang jahit yang diselamatkan setelah 17 hari terjebak di dalam reruntuhan gedung pabrik busana di Bangladesh, kini tersenyum bahagia.

Reshma Begum (19) melangkah sambil tersenyum ke luar rumah sakit tentara, Kamis, menuju tempat kerja yang baru di hotel berbintang lima.

"Saya tidak pernah bermimpi bisa kembali lagi, saya berterimakasih kepada semua orang," tutur Reshma Begum (19) seperti dikutip Reuters.

Seperti para penyintas lain yang mengalami trauma, Begum bersumpah tidak akan kembali lagi ke industri garmen, bidang pekerjaan utama bagi jutaan perempuan miskin di pedesaan Bangladesh.

Begum, yang kini mendapat pekerjaan di jaringan internasional Starwood Hotel dan Resorts di hotel bintang lima Westin Dhaka, akan punya penghasilan yang lebih baik yaitu dari sekitar 650 ribu rupiah sebagai buruh garmen menjadi sekitar 4,5 juta rupiah dengan pekerjaan sebagai penerima tamu.

"Kami bangga dia bergabung bersama kami. Saya berharap kami dapat menciptakan keberuntungan bersama-sama dan karir bagi perempuan muda ini," kata Manager Hotel Westin Dhaka, Azim Shah.

Para tentara menarik Begum dari kegelapan, mirip liang kubur di bawah reruntuhan gedung Rana Plaza berlantai delapan yang ambruk pada 10 Mei, beberapa waktu setelah penyelamat menemukan sekitar seribu mayat korban, dalam sejarah kecelakaan kerja terburuk.

Jumlah korban jiwa dalam musibah itu seluruhnya mencapai 1.129 orang.

Begum terselamatkan dari maut antara lain berkat sebotol air minum dan empat bungkus biskuit bekal makan yang dibawanya kerja pada hari itu.

Pabrik busana di Rana Plaza itu memproduksi pakaian bermerek antara lain untuk pengecer busana dari Inggris, Primak --milik Associated British Food Plc, dan perusahaan Kanada Loblaw Cos Ltd serta penjual produk busana merek Mango dari Spanyol.

(Uu.M007)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013