Dengan dompet digital, kita tidak perlu mengeluarkan uang secara tunai, cukup pakai QRIS mudah dan aman

Kudus (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah dan Anggota DPR RI mengkampanyekan gerakan nasional pembayaran non tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada masyarakat Kabupaten Kudus, Minggu.

"Dengan dompet digital, kita tidak perlu mengeluarkan uang secara tunai, cukup pakai QRIS mudah dan aman," kata Asisten Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jateng Nunik Reediati saat menghadiri kampanye gerakan pembayaran non tunai menggunakan QRIS dengan tema cara praktis belanja pakai QRIS di aula Taman Budaya Bae Kudus, Jawa Tengah, Minggu.

Untuk saat ini, imbuh dia, ekosistem pelayanan digital sudah tersedia, sehingga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Transaksi belanja menggunakan QRIS, kata dia, sangat mudah dan tidak perlu khawatir ketika lupa membawa uang tunai karena ada aplikasi QRIS.

BI juga sudah melakukan standardisasi pembayaran menggunakan kode QR sehingga menjadi lebih efisien, cukup menggunakan satu kode tunggal untuk seluruh aplikasi pembayaran.

Baca juga: TPID Jateng gencarkan GPM turunkan harga komoditas pangan

Baca juga: BI-Dishub Semarang ajak masyarakat bayar parkir dengan QRIS

Bahkan, QRIS juga dapat diimplementasikan di berbagai sektor, termasuk sebagai salah satu alternatif pembayaran dalam upaya digitalisasi transaksi karena Indonesia juga sedang mengalami transformasi digital dalam berbagai aspek kehidupan.

Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa menambahkan bahwa melalui pembayaran non tunai, banyak manfaat yang diperoleh. Selain praktis juga bisa menekan laju inflasi.

"Selain itu, pembayaran non tunai juga tidak perlu ribet mencari uang pecahan untuk pengembalian dan tidak pernah khawatir ada uang palsu," ujarnya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga tidak perlu membawa uang di dompet dalam jumlah banyak, karena cukup melalui dompet digital sudah bisa bertransaksi menggunakan QRIS.

Ia juga mengapresiasi masyarakat Kudus yang hadir dalam sosialisasi QRIS, ternyata sudah banyak yang mulai menggunakan QRIS.

Farlina, warga Desa Kandangmas Kecamatan Dawe, Kudus, mengakui pembayaran lewat QRIS memang memudahkan, karena dirinya tidak perlu membawa uang dalam jumlah banyak.

"Ketika penjual memiliki layanan pembayaran via QRIS, saya lebih suka dibandingkan harus membayar secara tunai," ujarnya.

Baca juga: BI Jateng prediksi inflasi terkendali karena stok beras cukup

Baca juga: BI Jateng dorong penggunaan QRIS di sektor transportasi publik

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023