Survey prisma juga dilakukan terhadap Fasilitas Permanen, area Produksi, area services dan terowongan development aktif di daerah pengembangan DMLZ dan Grasberg Block Cave (GBC)."
Jayapura (ANTARA News) - Paska terjadinya kecelakaan tambang di area Tambang Bawah Tanah Big Gossan, tim inspeksi internal PT Freeport Indonesia (PTFI) mulai tanggal 16 Mei 2013 telah melakukan pemeriksaan secara seksama.
Vice President, Corporate Communications Daisy Primayanti dalam siaran pers yang dikirim kepada Antara di Jayapura, Kamis mengatakan pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya secara visual, tetapi juga menggunakan peralatan yang ada seperti GPR (ground penetration radar), dan seismik.
"Survei prisma juga dilakukan terhadap fasilitas permanen, area produksi, area services dan terowongan development aktif di daerah pengembangan DMLZ dan Grasberg Block Cave (GBC)," tandasnya.
Ia menjelaskan prioritas utama inspeksi dilakukan terhadap fasilitas permanen yang berada di tambang bawah tanah dan setiap area yang memiliki jumlah pengumpulan karyawan yang tinggi seperti ruang makan, tempat ibadah, perkantoran, perbengkelan, pergudangan, lokasi penambangan serta jalan masuk utama," ujarnya.
"Hal ini dilakukan, untuk memastikan semua fasilitas di tambang bawah tanah dalam kondisi stabil, memiliki penyangga yang baik agar dapat memberikan kenyamanan pada karyawan untuk melakukan aktivitas kerjanya kembali dengan aman dan selamat," urainya.
Sebelumnya terjadi beberapa kecelakaan di area milik PTFI. Dari insiden tersebut, puluhan pekerjanya menjadi korban, baik yang meninggal maupun hanya luka-luka. Mayoritas kecelakaan yang terjadi adalah longsor. (*)
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013