Ke-70 seniman asal Papua yang akan tampil pada pawai budaya mendapat kehormatan setelah penampilan duta Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang rencananya disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,"

Denpasar (ANTARA News) - Provinsi Papua untuk pertama kalinya ikut ambil bagian dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXV tahun 2013 dengan melibatkan 70 seniman.

"Ke-70 seniman asal Papua yang akan tampil pada pawai budaya mendapat kehormatan setelah penampilan duta Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang rencananya disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Direktur Program Pascasarjana ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S di Denpasar, Rabu.

Ia mendapat kehormatan sebagai penasihat duta seni Papua dalam memeriahkan PKB dengan persiapan yang matang.

Ke-70 seniman Papua sudah melakukan persiapan jauh sebelumnya dan penampilannya dalam PKB akan mendapat dukungan atau diperkuat sejumlah prajurit TNI Kodam IX Udayana.

"Ke-70 seniman yang dipimpin Kasdam Papua akan datang ke Bali seminggu sebelum pembukaan PKB, sehingga dapat melakukan persiapan yang lebih baik," ujar Prof Rai yang juga dipercaya merintis pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Papua.

Duta seni Papua selain tampil memeriahkan pawai budaya pada 15 Juni 2013, juga tampil dalam garapan kolosal pada hari kedua di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar.

"Gubernur Papua rencananya akan hadir menyaksikan pawai budaya PKB dan pementasan duta seni Papua tersebut," ujar mantan rektor ISI Denpasar itu.

Ia menilai Pemerintah Papua berperanserta dalam PKB dengan mengirimkan duta seninya sebanyak itu menunjukkan keseriusan untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat di tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, secara tidak langsung memperkenalkan potensi seni budaya sebagai salah satu daya tarik bagi wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah itu.

Kehadiran tim kesenian Papua dalam PKB tentu memberi dampak positif bagi kedua belah pihak, di samping menjalin kerja sama yang lebih baik di masa mendatang, ujar Prof Rai.
(I006/F002)

Pewarta: IK Sutika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013