Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian mengatakan letusan itu terjadi hari ini pukul 05.21 WITA dengan kolom abu berwarna kelabu setinggi lebih kurang 400 meter mengarah ke barat laut.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21,7 milimeter dan durasi 44 detik," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
PVMBG meminta masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, PVMBG juga mengingatkan masyarakat yang menetap di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," kata Stanislaus.
Sejak 1 Januari sampai 21 Oktober 2023, Gunung Ili Lewotolok adalah gunung api paling sering erupsi dengan jumlah letusan yang pernah tercatat sebanyak 73 kali.
Baca juga: PVMBG rekam dua erupsi vulkanik di Gunung Ili Lewotolok
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok meletus
Baca juga: PVMBG ingatkan ancaman bahaya erupsi gunung api Ile Lewotolok Lembata
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023