Tokyo (ANTARA News) - Keisuke Honda menjadi pahlawan dan namanya menghiasi halaman depan koran-koran Jepang menyusul gol penyama kedudukan darinya kala melawan Australia yang membuat Jepang lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brazil.

Gelandang CSKA Moscow ini mencetak gol dari titik penalti di menit tambahan pada laga yang berlangsung di Stadion Saitama, dekat Tokyo, sehingga mengantarkan juara Piala Asia ini mendapatkan hasil seri yang dibutuhkannya untuk menjadi tim Asia pertama yang lolos ke Brazil.

"Jepang lolos ke Piala Dunia," tulis harian Yomiuri Shimbun dalam healine-nya, sedangkan harian Sports Nippon menurunkan judul, "Piala Dunia Honda. Kakek, aku berhasil." Kakek Honda meninggal dunia bulan lalu.

Siaran televisi Rabu pagi di Jepang menayangkan berulang-ulang gol penyama kedudukan dari titik penalti yang dilesakkan Honda menyusul handball pemain Australia Matthew McKay.

Hasil seri 1-1 membuat juara Asia ini memimpin bersih tujuh poin di puncak klasemen Grup B, seklaigus mengantarkan mereka lima kali berturut-turut lolos ke Piala Dunia. Untuk pertama kalinya pula mereka memastikan lolos ke Piala Dunia di kandangnya sendiri.

Lebih dari 15.000 penggemar menyaksikan timnas Jepang bertarung di Stadion Nasional, Tokyo. Mereka tak henti meneriakkan "Nippon! Nippon!", sementara 2.500 pendukung di Stadion Nagai, Osaka, berteriak menyebutkan nama sang pencetak gol.

Kebahagiaan itu tak menutup kekhawatiran bahwa Jepang perlu tampilan lebih baik lagi ketika di Brazil nanti.

"Ini adalah laga di mana Jepang harus menghadapi kenyataan bahwa untuk sementara mereka tak bisa mengalahkan Australia dalam waktu 90 menit," kata komentator sepakbola kelahiran Brazil Sergio Echigo kepada Nikkan Sports.

"Australia tidak berada pada puncaknya. Kebanyakan pemain mereka berumur 30-an...dan mereka menurun di babak kedua. Tim-tim top dunia lebih kuat dibandingkan mereka."

Echigo mengingatkan bahwa pelatih Jepang Alberto Zaccheroni memerlukan darah segar dan taktik baru setelah Piala Konfederasi bulan ini.

"Sejak kalah 1-0 dari Korea Utara, Zaccheroni menjadi pasif dalam pemilihan pemain, taktik dan segalanya. Saya tak mengerti mengapa dia bersikukuh membentuk tim yang tergantung begitu rupa kepada Honda," kata mantan pelatih timnas muda Jepang Ryohei Suzuki kepada Nikkan Gendai, seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013