Bogor (ANTARA News) - Terminal Baranangsiang Kota Bogor yang rencananya dikosongan mulai Rabu ini untuk pembangunan dan renovasi, akhirnya dibuka kembali untuk sementara setelah para sopir bus melakukan unjuk rasa dengan memblokade jalan menuju pintu tol Jagorawi.
"Sementara biar lancar dulu, nanti dibicarakan lagi," kata Kepada DLLAJ Kota Bogor Suharto kepada wartawan di Bogor, Rabu.
Pembukaan kembali terminal terbesar di Kota Bogor itu dilakukan setelah pembicaraan antara pihak pengunjuk rasa, DLLAJ Kota Bogor dan pihak kepolisian.
Menurut Suharto, perundingan itu sendiri belum sepenuhnya tuntas namun sementara diutamakan untuk memperlancar aktivitas masyarakat.
Beton penutup gerbang terminal yang berada tepat di mulut jalan tol Jagorawi itu kemudian dibuka dan bus-bus mulai bergerak masuk.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengosongan terminal Baranangsiang dilakukan menyusul dimulainya rencana pembangunan optimalisasi terminal tersebut.
Pengosongan mulai dilakukan pada Rabu (5/6), dan selama proses pembangunan, operasional terminal bus dialihkan sementara ke Terminal Bubulak dan Terminal Wangun.
Koordinator sopir bus yang melakukan unjuk rasa, Rudi, mengatakan bahwa pengosongan terminal itu tidak sesuai dengan janji DPRD Kota Bogor bulan Mei lalu.
"Kan DPRD sudah janji kalau pembangunan bukan untuk hotel atau mall. Kembalikan Baranangsiang untuk terminal, bukan yang lain," katanya.
Aksi unjuk rasa para sopir itu sempat berimbas pada aktivitas masyarakat, khususnya yang bisa menggunakan terminal Baranangsiang atau yang melalui Jalan Pajajaran. Apalagi berlangsung saat orang berangkat kerja atas sekolah.
Para murid Madrasah Aliyan Negeri II yang sekolahnya berdampingan dengan terminal Baranangsiang, tampak harus bergegas jalan kaki karena mereka amengikuti ujian kenaikan kelas.
Karyawan yang bekerja di sekitar jalan Pajajaran juga harus berjalan kaki untuk dapat melintas jalan di depan terminal Baranangsiang itu.
Bus Damri yang melayani rute Bogor-Bandara Soekarno Hatta, terpaksa menggunakan akses jalan Cidangiang yang sempit untuk dapat menuju pintu tol Jagorawi.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013