Pelaksanaan renovasi warung saat ini sudah berjalan yang sebelumnya dilakukan verifikasi penerima bantuan oleh kecamatan dari usulan pihak desa
Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur merenovasi sebanyak 410 warung rakyat melalui program 2.000 warung rakyat direnovasi guna meningkatkan perekonomian masyarakat pascapandemi COVID-19.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Jumat mengatakan program 2.000 warung rakyat direnovasi ini merupakan bentuk nyata perhatian Pemkab Sidoarjo terhadap pengusaha skala mikro yang masuk pada anggaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021 hingga tahun 2026.

Baca juga: Gubernur Kalsel serahkan bantuan rumah program RTLH

"Melalui program ini, Pemkab Sidoarjo mendorong kualitas warung pedagang mikro, mulai dari pemasangan keramik sampai pengecatan dengan biaya renovasi tidak lebih dari Rp6 juta, per warung," ucap Gus Muhdlor sapaan akrabnya.

Gus Muhdlor melihat program tersebut disambut baik masyarakat sehingga keberlanjutan program tersebut akan dijaga. Per tahun ditargetkan 400 warung dapat direnovasi dan di tahun 2026 program 2.000 warung rakyat direnovasi itu akan selesai.

"Sesuai RPJMD Kabupaten Sidoarjo tahun 2021-2026, sebanyak 2.000 warung rakyat direnovasi, per tahun kita targetkan 400 warung direnovasi," ujarnya

Kepala Bidang Pengembangan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemkab Sidoarjo Danar Yanuastuti mengatakan program 2.000 warung rakyat direnovasi tahun ini sudah berjalan.

Sebanyak 410 warung tersebut tersebar di enam kecamatan, di antaranya Kecamatan Buduran, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Waru, Kecamatan Taman, Kecamatan Balongbendo dan Kecamatan Wonoayu.

Baca juga: Pangdam serahkan RTLH di pelosok Aceh

"Pelaksanaan renovasi warung saat ini sudah berjalan yang sebelumnya dilakukan verifikasi penerima bantuan oleh kecamatan dari usulan pihak desa yang mengajukan renovasi warung warganya," tuturnya.

Ia juga menjelaskan, pelaksanaan program ini tidak lagi menggunakan sistem lelang, namun dirubah menjadi swakelola yang dikerjakan oleh kelompok masyarakat (pokmas) di desa itu sendiri.

"Renovasi dilakukan dengan cara swakelola tipe empat atau lebih ke arah pemberdayaan masyarakat, dan renovasi hanya bersifat ringan tidak sampai pada mengerjakan pondasi warung atau bahkan membangun kembali warung dengan dinding bata," ucapnya.

Ia mengatakan, dengan sistem seperti itu semua masyarakat akan mendapatkan manfaat dari program tersebut. Tidak hanya pemilik warung, namun warga dapat terlibat dalam program tersebut.

"Semisal, tukang bangunan berasal dari desa setempat serta material bangunannya pun bisa beli di toko bangunan yang ada di desa itu sendiri. Jadi swakelola ini akan memberikan dampak luas bagi warga desa juga," ucapnya

Ia menyampaikan, bahwa pihaknya memberikan pendampingan pokmas dalam pengerjaan renovasi warung. Pendampingan dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai pelaporan hasil kegiatan.

"Tim pendamping dari sini (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo) akan ditugaskan untuk membantu pokmas dalam pengerjaannya nanti," katanya.

Baca juga: Kementerian PUPR salurkan Program BSPS bagi 3.070 rumah di Sulteng

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023