Sehingga Indonesia membutuhkan tambahan kuota haji. Dan Alhamdulillah ditanggapi sangat positif
Jakarta (ANTARA) - Indonesia mendapat tambahan 20.000 kuota haji untuk tahun 2024 dari pertemuan bilateral yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud.
Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela KTT ASEAN-GCC di Riyadh pada Jumat, Presiden Jokowi secara terus terang menyampaikan ke PM Arab Saudi itu tentang panjangnya antrean haji di Indonesia, sehingga ada jamaah yang harus menunggu hingga 47 tahun.
“Sehingga Indonesia membutuhkan tambahan kuota haji. Dan Alhamdulillah ditanggapi sangat positif,” kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan pernyataan pers mengenai kunjungannya di Riyadh, yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden RI.
Kurang dari 12 jam setelah pertemuan itu, kata Presiden Jokowi, Indonesia langsung diberi tambahan sedikitnya 20.000 kuota haji untuk tahun depan.
Baca juga: Indonesia dapat kuota haji 2024 sebanyak 221 ribu orang
Baca juga: Daftar tunggu keberangkatan haji Kalsel terpanjang, capai 38 tahun
Sebelumnya Indonesia pada 2024 mendapat kuota memberangkatkan 221.000 orang untuk berhaji dengan kuota petugas haji sebanyak 2.200 orang.
Pemerintah Indonesia sudah mulai mempersiapkan penyelenggaraan pelayanan haji tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi, termasuk diantaranya menyiapkan petugas haji dengan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyampaikan pentingnya perencanaan matang penyiapan petugas haji, termasuk menetapkan kualifikasi dan skema penempatannya dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan haji.
Baca juga: Menag ajukan rasio petugas haji ideal ke Kementerian Haji Arab Saudi
Baca juga: Kemenag kaji ulang skema remunerasi & pemberangkatan petugas haji 2024
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023