Diharapkan pameran ini mempererat hubungan sesama seniman seduniaJakarta (ANTARA) - Pameran kaligrafi China di Perpustakaan Nasional RI diharapkan dapat semakin memperkenalkan kebudayaan China kepada masyarakat Indonesia, demikian menurut Direktur Confucius Institute Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) pihak China Niu Haitao.
“Pameran ini bukan ditujukan hanya untuk masyarakat Tionghoa di Indonesia, karena kami juga berharap supaya masyarakat Indonesia pada umumnya dapat memahami karya-karya yang ditampilkan,” kata Niu selepas pembukaan pameran "The Fourth OCCA Calligraphy and Painting Exhibition" di Jakarta, Jumat.
Supaya pengunjung pameran dapat lebih mudah mengerti kebudayaan China, ia mengatakan bahwa penyelenggara turut menampilkan lukisan-lukisan selain kaligrafi China.
“Bisa jadi pengunjung pameran tidak bisa mengerti kaligrafinya, tapi mereka pasti bisa mengerti lukisan,” ujarnya.
Niu menjelaskan, alasan pihaknya memilih Perpustakaan Nasional Indonesia sebagai lokasi pameran adalah karena perpustakaan adalah tempat yang didatangi pengunjung yang berpengetahuan dan tertarik dengan aktivitas budaya.
Ia mengharapkan pameran tersebut bisa berdampak besar dan membuat masyarakat Indonesia semakin mengenali seni lukisan dan kaligrafi serta budaya China.
Sementara itu, Ketua Overseas Chinese Calligraphers Association (OCCA) Steve Yenadhira mengharapkan pameran tersebut dapat menjadi wahana interaksi antara seniman kaligrafi China sedunia.
“Diharapkan pameran ini mempererat hubungan sesama seniman sedunia supaya saling bertukar ilmu, khususnya untuk mereka yang mengabdi untuk generasi berikutnya,” kata Steve.
Ia mengatakan, kesenian kaligrafi China yang sudah ada selama 5.000 tahun itu harus dipertahankan dengan cara melatih generasi muda untuk membuat karya kaligrafi dan meneruskan kesenian tersebut.
Pameran kaligrafi China tersebut digelar oleh Confucius Institute UAI dan OCCA di Perpustakaan Nasional RI pada 20—22 Oktober 2023. Pameran tersebut digelar untuk merayakan 10 tahun terjalinnya kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan China.
Pameran tersebut menampilkan hampir 400 kaligrafi dan lukisan China buatan seniman Tionghoa yang berasal dari 40 negara di seluruh dunia, seperti Indonesia, China, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca juga: DPD RI dorong pemerintah akomodasi seni kaligrafi di ruang publik
Baca juga: Seni kaligrafi tiga dimensi dipamerkan di TIM
Baca juga: Kaligrafi Mantan Pejabat China Dipamerkan di Jakarta
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023