Para kepala desa juga akan mempelajari cara Desa Dongziguan menjaga warisan budaya, serta berbagi pengalaman dengan komunitas desa di China,Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI bersama sejumlah kepala desa melakukan kunjungan ke Desa Dongziguan di Fuyang, Kota Hangzhou, China untuk mempelajari praktik pembangunan desa secara berkelanjutan.
"Selain itu, para kepala desa juga akan mempelajari cara Desa Dongziguan menjaga warisan budaya, serta berbagi pengalaman dengan komunitas desa di China," ujar Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kemendes PDTT Danton Ginting dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemendes PDTT dukung program reformasi kelurahan di DIY
Ia mengatakan, kunjungan para kepala desa ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara kedua negara dalam mempromosikan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Ia mengemukakan, Desa Dongziguan memiliki sejarah lebih dari 1.500 tahun, menjadi tujuan yang menarik dalam kegiatan Benchmarking Study karena desa itu memiliki warisan budaya dan kaya situs sejarah China.
Ia mengatakan, Desa Dongziguan mempertahankan hampir seratus bangunan kuno dari akhir Dinasti Qing dan awal perang saudara, termasuk rumah agung keluarga Xu, Aula Anya, Aula Long Pool, Kuil Yue Shi, Aula Chunhe, Gedung Aula Zhu Jia, dan banyak lainnya.
Baca juga: Mendes PDTT: Dana desa pilar utama pendukung aktivitas masyarakat
Kegiatan Benchmarking Study itu dilaksanakan mulai 15-25 Oktober 2023 di China. Sebanyak 20 kepala desa dari berbagai Provinsi di Indonesia diberangkatkan untuk berjejaring dan saling bertukar gagasan serta pengalaman dengan desa-desa di China.
Benchmarking Study merupakan hasil kerja sama antara Kemendes PDTT Republik Indonesia dengan Ministry of Agriculture and Rural Affairs (MARA) China.
Danton menyampaikan selama Benchmarking Study berlangsung masing-masing delegasi dapat bertukar pengetahuan dan praktik terbaik dalam upaya mencapai tujuan bersama dalam pembangunan berkelanjutan wilayah perdesaan.
"Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam pembangunan perdesaan di kedua negara," katanya.
Baca juga: Legalitas hukum BUMDes perbesar peluang kolaborasi dengan korporasi
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023