Pada tanggal 22 September hingga 5 Oktober 2023, tim ini menggelar rapat koordinasi dengan berbagai stakeholder kebandarudaraan. Disusul pendampingan peninjauan lapangan Tim Stranas-PK (Strategi Nasional Pencegahan Korupsi) dan Tim Teknis Pengembangan National Logistics Ecosystem pada tanggal 6 Oktober 2023.
"Rapat koordinasi dilaksanakan di gedung aula Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya. Tujuan utamanya ialah untuk mempercepat implementasi NLE di wilayah Bandar Udara Internasional Juanda," ujar Kepala Kantor Bea Cukai Juanda, Himawan Indarjono, yang tergabung dalam Tim Percepatan NLE Bandara Juanda.
Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, selaku Ketua Kelas dalam percepatan implementasi NLE di Bandara Juanda, memimpin rapat tersebut. Selama rapat, berbagai pilar NLE dibahas rinci, seperti perkembangan dalam penerapan Single Submission (SSm) Ekspor, pendirian tempat pemeriksaan fisik terpadu, simplifikasi regulated agent, dan inisiatif lainnya yang dapat menimbulkan efisiensi logistik.
"Kami juga melaksanakan dengar pendapat dari seluruh kementerian/lembaga terkait, pengusaha TPS, pengusaha RA, ground handling, perwakilan maskapai dan Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) untuk mendapatkan saran dan masukan dalam proses implementasi NLE," lanjutnya.
Selama diskusi, berbagai tantangan dan dukungan untuk percepatan implementasi NLE turut diidentifikasi. Sebagai langkah selanjutnya, menurut Himawan telah disusun timeline percepatan implementasi NLE yang akan dilaksanakan oleh seluruh stakeholder di wilayah Bandara Juanda.
Selang sehari, yaitu pada 6 Oktober 2023, Tim Percepatan NLE Bandara Juanda berkesempatan menerima kunjungan Tim Stranas-PK (Strategi Nasional Pencegahan Korupsi) dan Tim Teknis Pengembangan National Logistics Ecosystem. Kunjungan tersebut terlaksana dalam rangka pelaksanaan koordinasi dan peninjauan lapangan, terkait dengan reformasi tata kelola pelabuhan.
"Sebagai bagian dari Aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024, kunjungan itu ditujukan untuk mendiskusikan berbagai langkah yang akan diambil untuk mereformasi tata kelola pelabuhan di Bandar Udara Internasional Juanda," ungkap Himawan.
Tim Stranas-PK memberikan arahan terkait reformasi tata kelola pelabuhan, termasuk upaya digitalisasi pelayanan, penguatan kelembagaan, dan perbaikan tata kelola perdagangan antarpulau. Sementara itu, Tim Percepatan NLE Bandara Juanda menjelaskan perkembangan implementasi NLE di Bandar Udara Internasional Juanda.
Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak, di antaranya Direktorat Keamanan Penerbangan, Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I, Bea Cukai Juanda, Badan Karantina Indonesia, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, PT Angkasa Pura I, PT Jasa Angkasa Semesta, PT Angkasa Pura Logistik, perwakilan maskapai penerbangan, Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI), serta para regulated agent. Melalui koordinasi dan peninjauan lapangan ini diharapkan reformasi tata kelola pelabuhan di Bandara Juanda dapat terlaksana dengan lebih baik, mendukung tujuan pencegahan korupsi, dan memperbaiki kinerja logistik nasional.
"Implementasi NLE di Bandar Udara Internasional Juanda diharapkan akan membawa perbaikan signifikan dalam efisiensi dan biaya logistik nasional, serta pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan daya saingnya di pasar global," tutup Himawan.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023