Manado (ANTARA) -
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM mengajak warga Pulau Siau mewaspadai potensi ancaman awan panas guguran Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

"Kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat runtuh bersamaan dengan keluarnya lava," ujar Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam evaluasi Gunung Karangetang periode tanggal 8 - 15 Oktober 2023 yang dibagikan Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang dalam grup percakapan 'Info Gunung Karangetang' di Manado, Kamis

Hendra mengatakan, karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur/longsor.

Akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar belum terkonsolidasi, sehingga berpotensi menjadi guguran lava atau awan panas guguran ke bagian hilir sehingga perlu kewaspadaan masyarakat yang tinggal di sekitarnya ketika melintasi lembah/sungai tersebut.

"Aktivitas erupsi Gunung Karangetang secara visual, instrumental dan potensi ancaman bahaya masih tinggi sehingga tingkat aktivitas masih pada level III atau siaga," katanya.

Baca juga: Pos PGA usulkan penurunan status Karangetang menjadi waspada

Dia berharap, dalam tingkat aktivitas siaga, masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah II (utara), serta 3,5 kilometer pada sektor barat daya, selatan dan tenggara.

Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh PVMBG.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang," ajaknya.

Gunung Karangetang di Pulau Siau erupsi efusif pada awal Februari 2023, statusnya kemudian ditingkatkan menjadi siaga setelah serentetan peningkatan aktivitas vulkanik.

Baca juga: Warga Pulau Siau diminta mewaspadai awan panas guguran Karangetang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023