Anggaran yang semula untuk menambah lajur sepeda direlokasi menjadi pemeliharaan seperti mencat ulang marka pembatas lajur sepeda
Jakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan DKI Jakarta memfokuskan alokasi anggaran untuk lajur sepeda pada 2023 sebesar Rp7,5 miliar untuk pemeliharaan lajur yang sudah ada.
"Tahun ini kami mengedepankan perawatan dan pemeliharaan lajur sepeda yang sudah terbangun (existing), sehingga kondisinya tetap baik dan aspek keselamatan pesepeda terjaga," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Kamis.
Anggaran yang semula untuk menambah lajur sepeda direlokasi menjadi pemeliharaan seperti mencat ulang marka pembatas lajur sepeda, mengganti kerucut pembatas lajur sepeda yang sudah tidak layak atau rusak, dan memasang paku jalan yang bisa memantulkan cahaya (mata kucing).
Penggantian itu ditargetkan selesai pada triwulan keempat 2023 agar lajur sepeda tetap dapat dimanfaatkan.
Di Jakarta Utara sendiri, lajur sepeda sudah tersedia, tapi masih terputus di Kelapa Gading dan Sunter serta belum terkoneksi dengan jaringan jalur sepeda di Jakarta Pusat, Timur, dan Barat.
Dengan banyaknya aktivitas kendaraan berukuran besar di jalanan Jakarta Utara, maka bersepeda berpotensi membahayakan keselamatan bagi penggunanya jika tidak memiliki perlindungan memadai.
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengatakan total jaringan lajur sepeda di wilayah Provinsi DKI Jakarta yang telah terbangun selama 2012 hingga 2023 memiliki panjang 313,607 kilometer.
Pembangunan lajur sepeda telah diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 128 Tahun 2019 tentang Penyediaan Lajur Sepeda.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kembali memasukkan anggaran jalur sepeda di Ibu Kota dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 senilai Rp7,5 miliar.
Rinciannya, antara lain Rp2 miliar untuk evaluasi lajur yang sudah terbangun, Rp500 juta untuk sosialisasi hasil evaluasi, dan Rp5 miliar untuk perbaikan.
Warganet melalui akun media sosial komunitas Bike to Work Jakarta Utara @b2w_jakut pada Rabu (18/10) mengkritik kebijakan Pemprov DKI Jakarta mengganti proteksi di lajur sepeda berupa kerucut pembatas dengan mata kucing.
Pasalnya kebijakan tersebut dinilai tidak sesuai dengan slogan, 'Jakarta Ramah Pesepeda'.
Baca juga: Panjang jalur sepeda di Jakarta sudah 313,607 kilometer
Baca juga: Mata kucing di jalur sepeda DKI untuk gantikan "stick cone" rusak
Baca juga: Ini penegasan Heru terkait pembatas jalur sepeda di Jakarta
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023