Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan karena kemarau, termasuk dua sekolah dasar di daerah itu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol di Bantul, Kamis, mengatakan dua sekolah dasar (SD) yang terdampak kekeringan itu berada di wilayah Kecamatan Dlingo, yaitu SD Kanigoro, Kelurahan Mangunan dan SD Seropan, Kelurahan Munthuk.

"Kami distribusikan bantuan air bersih di SD yang memang membutuhkan air bersih untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Air bersih itu juga dimanfaatkan warga sekitar," katanya.

Baca juga: BPBD sebut 10 kecamatan di Bantul terdampak kekeringan karena kemarau

Menurut dia, dua satuan pendidikan di wilayah perbukitan Dlingo tersebut meminta bantuan air bersih sejak sebulan lalu, kemudian BPBD Bantul secara rutin mendistribusikan air bersih.

"Sekitar satu bulan ini kami distribusikan air ke sekolah tersebut, dan kami lihat warga sekitar juga ikut mengambil air di situ. Tempat penampungan airnya di samping sekolah, sehingga warga sekitar juga ikut ambil," katanya.

Ia mengatakan, musim kemarau panjang tahun 2023 berdampak terhadap sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih. Tercatat ada 10 kecamatan di Bantul yang sudah didistribusikan bantuan air bersih karena kekeringan.

Baca juga: BPBD Bantul catat 4.382 keluarga terdampak kekeringan akibat kemarau

"Wilayah paling terdampak kekeringan yakni Kelurahan Terong, Kecamatan Dlingo yang hingga 18 Oktober sudah didistribusikan sebanyak 1,3 juta liter air, disusul Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan sebanyak 765 ribu liter air, dan Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Dlingo sebanyak 620 ribu liter air," katanya.

Ia mengimbau masyarakat yang mendapat bantuan air bersih agar menggunakannya sesuai kebutuhan, karena sudah ada perhitungan per orang berapa liter, kemudian dikalikan berapa jiwa.

Baca juga: BPBD Bantul petakan sejumlah wilayah perbukitan rawan kekeringan

"Kami juga imbau masyarakat agar menggunakan air secara bijak dengan kondisi seperti ini, dan semoga sesuai prediksi Desember sudah hujan, dan bisa berpikir ke depan bagaimana ketika hujan datang sebisa mungkin menyiapkan tandon untuk memanen air, sehingga ketika kemarau bisa dimanfaatkan," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023