Hutang tersebut, kata dia, dimana Rp100,4 triliun digunakan untuk refinancing atas Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo dan buyback. Hanya Rp241,3 triliun yang akan digunakan untuk APBN.
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memiliki hutang sebesar Rp341,7 triliun untuk tahun 2013, karena pemerintah secara riil akan menerbitkan hutang baru.
"Karena pemerintah secara riil akan menerbitkan hutang baru sebesar Rp341,7 triliun," kata anggota Komisi XI DPR RI, Arif Budimanta di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Hutang tersebut, kata dia, dimana Rp100,4 triliun digunakan untuk refinancing atas Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo dan buyback. Hanya Rp241,3 triliun yang akan digunakan untuk APBN.
"Kalau defisit dilihat dari sisi penerbitan SBN bruto ini maka sesungguhnya defisit kita tahun 2013 telah mencapai 3,6 persen," kata politisi PDIP.
Ia menyebutkan, penerbitan hutang yang berjumlah Rp341 triliun dalam satu tahun anggran ini adalah terbesar dalam sejarah republik.
"Sayangnya penerbitan hutang ini tidak diikuti perbaikan kualitas kesejahteraan dari rakyat akibat APBN, infra struktur yang buruk, harga-harga melambung tinggi," katanya.
"Bahkan, 20 persen dari APBN sudah dibiayai oleh hutang. Dan sangat disayangkan dalam keadaan seperti ini malah pemerintah menurunkan target penerimaan negara yang datang dari pajak atau non pajak sebesar Rp41,3 triliun dalam APBNP 2013. Belanja meningkat, penerimaan menurun, hutang meningkat," pungkas Arif.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013