Cianjur (ANTARA) - Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang bulan Oktober telah menuntaskan penanganan 40 kejadian kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di sejumlah kecamatan di Cianjur dengan total lahan terbakar sekitar 22 hektar.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Hendra Wira Riharja di Cianjur, Kamis, mengatakan dari puluhan kejadian kebakaran hanya lima kejadian yang menimpa bangunan atau rumah warga di beberapa kecamatan seperti Cikalongkulon, Cilaku dan Cianjur.
"Kebakaran yang terjadi didominasi kebakaran hutan dan lahan akibat kelalaian manusia rata-rata yang terbakar rumput kering setinggi 1,5 sampai 2 meter akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan dan membakar sampah di area terbuka," katanya.
Untuk mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan, tutur Hendra, Pemkab Cianjur sudah mengeluarkan surat edaran yang isinya melarang warga membersihkan lahan dengan cara dibakar, dilarang membakar sampah sembarangan terlebih di lahan kering.
Baca juga: Polres : Warga tewas terbakar di Cianjur murni kecelakaan
Baca juga: Tim gabungan temukan jasad warga terbakar di Cianjur
Pelaku usaha dilarang membuka atau mengolah lahan dengan cara dibakar, dan warga dilarang membuang puntung rokok sembarangan karena dapat menimbulkan titik api baru terlebih di sepanjang jalur utama penghubung antar kecamatan yang banyak terdapat rumput kering.
"Kami juga meminta warga di seluruh wilayah di Cianjur, untuk waspada dan siaga serta segera melapor jika mendapati titik api yang membakar lahan yang berdekatan dengan perkampungan, agar dapat segera dilakukan pemadaman bersama sambil menunggu mobil pemadam," katanya.
Hendra menambahkan penanganan kebakaran lahan yang banyak terjadi dan sudah tuntas dilakukan terjadi di Kecamatan Cibeber, Cilaku, Campaka, Sukanagara dan beberapa kecamatan di wilayah timur Cianjur.
Sedangkan terkait kebakaran Pondok Pesantren di Kecamatan Pasirkuda yang terjadi Rabu (18/10), sudah tuntas dilakukan santri dan warga sekitar diduga penyebab kebakaran dipicu api dari tungku kayu yang biasa dipakai santriwati untuk memasak.
Akibat peristiwa tersebut sejumlah ruangan yang merupakan asrama santriwati nyaris rata dengan tanah setelah diamuk si jago merah. Api akhirnya dapat dipadamkan setelah dua jam melumat seluruh bangunan asrama berdinding dan lantai kayu itu.
"Tidak ada korban jiwa, namun akibat kebakaran sekitar 60 santriwati terpaksa diliburkan karena asrama mereka nyaris rata dengan tanah. Api berhasil dipadamkan oleh warga dan santri dengan alat seadanya," kata Hendra.*
Baca juga: BPBD Cianjur tuntaskan penanganan kebakaran lahan seluas 17 hektare
Baca juga: Tim gabungan berhasil padamkan api yang sempat membakar edelweis
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023