Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Sejumlah orang bersenjata menembak mati dua orang, termasuk seorang anggota parlemen daerah dari partai Imran Khan, di wilayah bergolak Pakistan baratlaut, Senin, kata polisi.

Farid Khan, seorang anggota dari dewan provinsi Khyber Pakhtunkhwa, naik mobil di kota Hangu bersama seorang temannya ketika enam orang bersenjata menembaki kendaraannya, kata beberapa saksi, lapor AFP.

"Khan dan salah seorang temannya tewas dalam penembakan, sedang supir mereka mengalami luka-luka serius," kata pejabat senior pemerintah daerah Tahir Abbasi kepada AFP.

Orang-orang bersenjata tak dikenal melarikan diri setelah serangan tersebut.

Farid Khan bersaing dalam pemilihan umum 11 Mei sebagai calon independen namun kemudian bergabung dengan partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) kubu Imran Khan, politikus mantan pemain kriket.

Juru bicara kepolisian Fazal Naeem mengkonfirmasi serangan itu dan jumlah korban.

PTI muncul sebagai partai terbesar di Khyber Pakhtunkhwa dalam pemilu itu dan akan memimpin pemerintah koalisi baru di provinsi tersebut, yang dilanda kekerasan Taliban Pakistan dalam beberapa tahun terakhir ini.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013