Anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas selama serangan peledak rakitan yang diletakkan di kendaraan di Afghanistan Timur hari ini
Kabul (ANTARA News) - Dua prajurit pasukan koalisi pimpinan NATO tewas dalam satu pemboman bunuh diri pada Senin pagi di Provinsi Paktia di Afghanistan Timur, demikian konfirmasi aliansi itu.
Pemboman tersebut juga menewaskan 10 anak kecil dan seorang polisi Afghanistan serta melukai 16 orang lagi.
"Anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas selama serangan peledak rakitan yang diletakkan di kendaraan di Afghanistan Timur hari ini. Serangan itu juga menewaskan dan melukai beberapa warga sipil Afghanistan," kata ISAF, pimpinan NATO, di dalam satu siaran pers.
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 10.50 waktu setempat, Senin, ketika seorang gerilyawan meledakkan sepeda motornya yang membawa peledak di luar gedung kantor kabupaten di Distrik Samkani di Provinsi Paktia, 100 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
Ledakan itu juga menewaskan 10 anak sekolah yang sedang lewat di daerah tersebut dan melukai 15 murid sekolah lagi, kata Xinhua.
Seorang anggota Polisi Lokal Afghanistan (ALP) dan seorang personel ALP cedera, katanya.
Pernyataan ISAF tersebut tidak memberi perincian lebih jauh. Namun, beberapa pejabat mengatakan tentara yang tewas berkebangsaan Amerika.
Belum ada kelompok atau orang yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu. Para pejabat Afghanistan menuduh kelompok gerilyawan Taliban sebagai pelaku serangan tersebut.
Sementara itu juru bicara sipil Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mengatakan di Kabul bahwa aliansi tersebut tetap terikat komitmen pada Afghanistan --yang dirongrong pertempuran.
"NATO akan tetap terikat komitmen pada Afghanistan. NATO takkan meninggalkan Afghanistan. NATO akan memiliki persahabatan jangka panjang dengan Afghanistan," kata Dominic Medley kepada wartawan dalam taklimat di Ibu Kota Afghanistan.
Ia mengeluarkan pernyataan itu sementara ISAF akan menuntaskan penarikannya dari Afghanistan paling lambat pada akhir 2014, dan membiarkan pasukan keamanan Afghanistan memikul tanggung jawab keamanan atas negara mereka secara mandiri.
Namun juru bicara tersebut menambahkan upaya utama ISAF, pimpinan NATO, akan beralih dari tempur ke dukungan pasukan keamanan Afghanistan. "Paling lambat pada 2014, pasukan Afghanistan akan sepenuhnya bertanggung-jawab atas keamanan di negara mereka dan komitmen NATO untuk mendukung mereka tetap berlanjut," Medley menambahkan.
Ia juga mengatakan 50 Menteri Pertahanan NATO dan negara ISAF, bersama dengan Menteri Pertahanan Afghanistan dan utusan dari PBB serta Uni Eropa dijadwalkan bertemu pada Selasa dan Rabu di Markas NATO di Brussels, Belgia. Mereka dijadwalkan membahas situasi di Afghanistan dan misi ISAF di sana setelah 2014.
(C003/A016)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013