Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dengan Dharma Pertiwi Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperkuat literasi digital di jajaran keluarga besar TNI.
“Kolaborasi yang kami lakukan bersama TNI tidak hanya sekadar meningkatkan pemahaman keluarga besar TNI pada isu-isu digital, namun, juga membuka peluang keluarga TNI untuk menjadi penggiat literasi digital nasional,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Jakarta, Kamis.
Budi Arie menekankan pentingnya literasi digital kepada semua elemen masyarakat, termasuk perempuan dan generasi muda. Dia menjelaskan bahwa digitalisasi membawa peluang dan tantangan sekaligus, terutama karena persebaran informasi yang cepat.
Risiko-risiko seperti konten negatif, termasuk pornografi, perjudian, radikalisme, terorisme, SARA, dan hoaks semakin mengkhawatirkan. Untuk meningkatkan literasi digital, Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Keluarga Besar TNI.
Baca juga: Kemenkominfo tegaskan literasi digital wajib dimiliki di industri 4.0
Kemenkominfo menyelenggarakan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang telah berjalan sejak 2017. Program itu melibatkan 142 mitra dari berbagai latar belakang untuk membangun empat pilar literasi digital, meliputi kecakapan digital, budaya digital, keamanan digital, dan etika digital kepada masyarakat luas.
Selama enam tahun berjalan, GNLD memberikan literasi digital kepada 23 juta peserta, dari total 215 juta pengguna internet di Indonesia, hingga Oktober 2023. Oleh karena itu, kata Budi Arie, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Keluarga Besar TNI menjadi sangat penting untuk meningkatkan literasi digital nasional.
“Kolaborasi dalam kegiatan literasi digital menjadi kunci untuk kemampuan masyarakat dalam mengoptimalkan pemanfaatan internet secara positif, khususnya dalam kegiatan ekonomi digital serta mencegah penyebaran konten negatif,” kata dia.
Menteri Budi Arie menekankan bahwa pendidikan terhadap perempuan, termasuk anggota Dharma Pertiwi TNI, sangat penting untuk pondasi bangsa. Kolaborasi yang dilakukan itu tidak hanya sekadar meningkatkan pemahaman keluarga besar TNI pada isu-isu digital, namun, juga membuka peluang bagi mereka untuk menjadi penggiat literasi digital nasional.
“Melalui kolaborasi ini jejaring keluarga TNI dapat menjadi corong amplifikasi upaya literasi digital nasional yang dapat merambah seluruh pelosok negeri, sehingga harapannya semakin banyak konten-konten bermuatan positif yang mengandung unsur toleransi, nasionalisme, dan edukasi yang diproduksi untuk Indonesia yang makin cakap, makin digital,” ujar dia.
Baca juga: Literasi digital bekal perangi kejahatan keuangan berbasis digital
Ketua Umum Dharma Pertiwi Vero Yudo Margono mengapresiasi kolaborasi dengan Kementerian Kominfo dalam upaya meningkatkan literasi digital keluarga besar TNI.
Dia mengatakan kolaborasi ini menargetkan 50 ribu anggota Dharma Pertiwi. Kegiatan itu dinilai penting dilakukan agar seluruh masyarakat Indonesia melek digital dengan empat pilar literasi digital.
“Menjadi ibu dan pendamping suami, sebagai anggota Dharma Pertiwi dituntut untuk melek dengan perkembangan teknologi dan cakap digital, mampu bermedia sosial dengan baik dan bijak, tentunya ibu-ibu juga bisa mengawasi putra-putrinya yang masih di bawah umur untuk lebih mewaspadai atau mendampingi,” ujar Vero.
“Saya berharap ibu-ibu bijak dalam menggunakan media sosial atau HP, tentunya harus mengedepankan etika dan media sosial dengan menjaga nama baik pribadi dan tidak merugikan instansi atau organisasi yang kita cintai,” kata Vero menambahkan.
Vero turut mengingatkan para anggota Dharma Pertiwi untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 dengan tetap menjaga netralitas.
Kegiatan literasi digital pada keluarga besar TNI yang bertema “Dharma Pertiwi Jelajahi Dunia Digital dengan Bijak” akan dilaksanakan selama dua hari pada 19-20 Oktober 2023. Adapun jumlah peserta hari hari pertama dan kedua masing-masing 350 orang secara luring dan 5.000 orang secara daring.
Baca juga: Dharma Pertiwi: Aksi bersama penting untuk turunkan stunting
Baca juga: Akademisi: Masyarakat harus kritis guna cegah hoaks Pemilu 2024
Baca juga: Kemenkominfo fokus beri edukasi pemilih pemula pahami Pemilu Damai
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023