Sejak awal saya berusaha mempertahankan catatan waktu. Ini adalah hasil kerja sama tim. Saya berharap besok lebih baik lagi,"
Solok (ANTARA News) - Pebalap Bambang Suryadi mempertahankan "red and white jersey" atau sebagai pebalap Indonesia tercepat meski pada etape dua Tour de Singkarak (TdS) 2013 yang finis di Danau Singkarak Solok, Senin, tidak masuk 10 besar.
Pebalap yang memperkuat Timnas Indonesia hingga etape kedua telah membukukan catatan waktu 05.30.50. Untuk posisi dua diduduki rekan satu timnya Robin Manulang dengan waktu 05.31.10 dan Fatahillah Abdulah dengan waktu 05.31.28.
Catatan waktu pebalap asal Probolinggo Jawa Timur itu selish lebih satu menit dibandingkan dengan pemuncak klasemen atau pemegang "yellow jersey" Hossein Askarai (Iran) dengan waktu 05.28.55.
"Sejak awal saya berusaha mempertahankan catatan waktu. Ini adalah hasil kerja sama tim. Saya berharap besok lebih baik lagi," kata Bambang Suryadi usai balapan.
Menurut dia, untuk mempertahankan posisinya saat ini pihaknya telah bersepakat dengan anggota tim yang lain untuk saling mengamankan. Apalagi beberapa pebalap dari tim lain mulai memberikan tekanan pada Timnas Indonesia.
Meski bisa mempertahankan "red and white jersey", Bambang Suryadi tidak mampu mengamankan posisi Timnas Indonesia di posisi tiga besar untuk kategori tim. Untuk posisi tiga direbut oleh Budget Forklifs setelah pebalapnya memenangi etape kedua.
Dengan kondisi timnas yang terlempar dari posisi tiga besar, Bambang Suryadi dan kawan-kawan bertekad kembali memperbaiki posisi meski di etape dua salah satu pebalap timnas Ryan Areihan mengalami kecelakaan cukup serius.
Meski pebalap senior itu mengalami kecelakaan, timnas tetap menempatkan wakilnya di 10 besar setelah Fatahillah Abdullah finis di urutan tujuh dengan catatan waktu 03.01.05.
"Besok kita akan berusaha masuk rombongan besar di depan. Setelah itu kita melihat kondisi di lapangan," kata pebalap yang tahun lalu memperkuat Polygon Sweet Nice Surabaya itu.
Etepa tiga TdS 2013 dari Padang Panjang menuju Istano Basa Pagaruyung bisa dikatakan sebagai etape yang berat. Selain jarak tempuhnya mencapai 208 km, etape ini juga terdapat tanjakan dengan kategori satu yaitu Kelok 44 serta tiga titik KOM lainnya. Pada etape ini juga terdapat tiga titik sprint.
(B016/I007)
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013