New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) usai sejumlah pejabat The Fed menunjukkan opini yang berbeda dan investor juga mengamati perang antara Israel dan Hamas untuk melihat tanda-tanda eskalasi.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,29 persen menjadi 106,5588.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada Rabu (18/10) bahwa ia ingin bank sentral menunggu untuk kenaikan suku bunga lainnya sambil mengevaluasi arah ekonomi dan inflasi AS.
"Saat ini masih terlalu dini untuk mengatakannya. Saya yakin kita bisa menunggu, mengamati, dan melihat bagaimana ekonomi berkembang sebelum membuat langkah pasti terkait kebijakan suku bunga," ujar Waller.
Sementara itu, Presiden Fed New York John Williams mengatakan suku bunga harus dipertahankan di level restriktif untuk beberapa waktu guna mencapai target inflasi bank sentral 2 persen.
"Kami akan terus melakukannya untuk memastikan kami benar-benar mencapai target 2 persen secara berkelanjutan," ujar William.
Dalam pidato terpisah, Gubernur Fed Michell W Bowman sepakat bahwa inflasi telah turun namun levelnya masih terlalu tinggi.
Dari data, pasar perumahan AS pada September menunjukkan perpaduan kekuatan dan kelemahan pada berbagai metrik utama. Ijin mendirikan bangunan, indikator utama untuk konstruksi pada masa depan, menunjukkan tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1.473.000, turun 4,4 persen dibandingkan Agustus dan anjlok 7,2 persen dibandingkan akhir September. Sementara pembangunan perumahan baru meningkat 7 persen secara bulanan pada September, berdasarkan data Biro Sensus AS.
Di sisi lain, tingkat inflasi di Inggris tetap stabil pada September yakni mencapai 6,7 persen secara tahunan, dan inflasi di zona euro mencapai 4,3 persen, berdasarkan data Kantor Statistik Nasional Inggris dan Komisi Eropa pada Rabu (18/10).
Pada akhir perdagangan di New York, dolar AS menguat menjadi 1,3710 dolar Kanada dari 1,3646 dolar Kanada pada sesi sebelumnya. Sementara itu, euro turun ke 1,0536 dolar AS dari 1,0570 dan pound Inggris melemah ke 1,2144 dolar AS dari 1,2174 dolar AS.
Dolar AS mencapai 149,8980 yen Jepang, lebih tinggi dari 149,7680 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,8990 franc Swiss dari 0,9005 franc Swiss, sedangkan dolar meningkat menjadi 11,0259 krona Swedia dari 11,9252 krona.
Sumber: Xinhua
Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023