Presiden China bahas kerja sama pembangunan saat bertemu sekjen PBB

Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Rabu (18/10) bertemu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres di Beijing untuk membahas kerja sama pembangunan.

Sembari mengungkapkan bahwa dunia saat ini dihadapkan pada banyak ancaman dan tantangan global, Xi mengatakan bahwa dunia internasional harus bersatu dan memberikan perhatian yang lebih besar pada isu-isu pembangunan.

Xi mengatakan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) serta Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI) diusulkan untuk mendorong pembangunan bersama semua negara, memajukan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB, dan memastikan tidak ada negara yang tertinggal.

Memuji berbagai pencapaian nyata BRI dalam satu dekade terakhir dan peran PBB sebagai mitra penting dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra, Xi mengatakan bahwa China bersedia bekerja sama dengan PBB untuk mempromosikan kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi untuk berkontribusi bagi perdamaian dan pembangunan dunia.

China bersedia meningkatkan kerja sama dengan badan-badan PBB dalam mempromosikan multilateralisme dan multipolarisasi dunia, serta bekerja untuk membuat tata kelola global lebih adil dan setara, tutur Xi.

Guterres mengatakan bahwa BRI menyuguhkan cara yang sangat penting dan efektif untuk membantu negara-negara berkembang mencapai pembangunan berkelanjutan.

Sekjen PBB tersebut menyatakan bahwa delapan langkah utama yang diumumkan oleh Presiden Xi untuk mendukung kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi sepenuhnya sejalan dengan tujuan dan target PBB serta kondusif dalam membantu negara-negara berkembang mempercepat pembangunan mereka.

PBB sangat mengapresiasi komitmen kuat China terhadap multilateralisme dan mendukung tiga inisiatif global yang diusulkan oleh Presiden Xi, ungkap Guterres.

Sejumlah pejabat senior China termasuk Cai Qi dan Wang Yi turut menghadiri acara tersebut, demikian Xinhua.