"Pemberian fasilitas kawasan berikat menjadi wujud komitmen Bea Cukai Sulbagsel dalam menjalankan peran sebagai trade facilitator dan industrial assistance. Fasilitas ini pun merupakan bentuk dukungan kami terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya," ujar Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagsel, Nugroho Wahyu Widodo. Pemberian izin fasilitas tersebut dilaksanakan di Aula Latimojong Kanwil Bea Cukai Sulbagsel, dengan didahului pemaparan proses bisnis PT BMS.
Fasilitas kawasan berikat merupakan fasilitas kepabeanan yang diberikan kepada perusahaan industri yang orientasi pengeluaran atau penjualan untuk produk yang bertujuan ekspor atau dijual ke kawasan berikat lainnya. PT BMS, yang bergerak di bidang proyek pengolahan mineral (smelter) dengan produk akhir berupa ferronickel dan nickel sulfat, akan mendapat berbagai kemudahan dengan memanfaatkan fasilitas ini.
"Waktu pengiriman barang akan semakin efisien karena tidak terkena pemeriksaan fisik di tempat penimbunan sementara (TPS) atau pelabuhan. Keuntungan lainnya ialah perusahaan akan mendapat kemudahan fasilitas fiskal, seperti penangguhan bea masuk, tidak dipungut pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)," rinci Nugroho, yang juga berharap perusahaan dapat memanfaatkan fasilitas sebaik-baiknya dan mematuhi aturan yang berlaku.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023