"Ada indikasi kuat Pelindo I, II, III, dan IV melakukan pengembangan usaha," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Sudirman.
Menurut Sudirman, pengembangan usaha seperti di berbagai bidang terkait aktivitas kepelabuhanan seperti di angkutan darat dikhawatirkan akan menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat.
Hal tersebut, lanjutnya, karena selama ini telah terdapat perusahaan angkutan darat baik dari Organda maupun Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain juga menyesalkan adanya pengembangan usaha yang akan menjurus kepada tindakan monopoli bisnis di pelabuhan yang terdapat di berbagai daerah seperti di Tanjung Priok.
Untuk itu, ia menginginkan agar pihak Pelindo segera berkoordinasi dengan pihak swasta agar berbagai perusahaan swasta terkait aktivitas kepelabuhanan juga tidak akan bangkrut akibat rencana usaha Pelindo.
Menurut dia, sejumlah asosiasi yang ikut mogok antara lain Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA).
Pihak asosiasi, ujar dia, menunggu adanya penyelesaian yang ditawarkan oleh pemerintah karena aksi mogok diperkirakan dapat mengakibatkan nilai kerugian hingga triliunan rupiah per hari.
Sudirman juga mengatakan, pihaknya telah meminta kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan agar segera terlibat untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Agar Menteri BUMN menginstruksikan kepada Pelindo untuk tidak melakukan investasi atau kegiatan angkutan di Pelabuhan," katanya.
Sementara itu, PT Pelindo II akan memberikan keterangan terkait aksi mogok para perusahaan jasa kepelabuhanan swasta yang tergabung dalam berbagai asosiasi.
Keterangan yang akan disampaikan pada Senin (3/6) sore ini selain dihadiri pihak Pelindo rencananya akan dihadiri pula oleh Kepala Operator Pelabuhan Sahat Simatupang, Ketua Organda Eka Sari Lorena, Wakil Ketua INSA Anwar Sata, dan Ketua Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013