Jakarta (ANTARA) - Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menekankan pentingnya konseling yang efektif dan informatif untuk meningkatkan capaian angka pengikut Program KB Pasca Persalinan (KBPP) sejak pemeriksaan antenatal.
Ketua Tim Kerja Kesehatan Reproduksi Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes Wira Hartiti menerangkan masih banyak pasangan usia subur yang kurang memiliki informasi lengkap seputar KB, khususnya terkait dengan tingkat keamanan pemasangan alat KB yang kerap kali mengkhawatirkan perempuan.
Baca juga: BKKBN tingkatkan pelayanan KB sediakan variasi alat kontrasepsi
Dalam beberapa kasus, kata dia, tak sedikit perempuan yang batal mengikuti Program KBPP setelah melahirkan karena informasi yang didapat dari pasangan maupun pihak keluarga padahal sebelumnya sudah memberikan tanda tangan komitmen di Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Keberadaan keluarga ini memang jelas sangat berpengaruh pada saat pengambilan keputusan seperti itu, tidak hanya bisa ditentukan oleh ibunya,” katanya
Ia menyarankan perlu edukasi dan ajakan dari nakes kepada pasangan hamil beserta keluarga agar mau mengikuti kelas-kelas ibu hamil yang membagikan informasi seputar KBPP beserta metode pemasangannya.
“Sebagaimana disampaikan oleh bapak kepala badan, semua metode itu aman digunakan, jadi seharusnya tidak ada lagi yang salah persepsi, tapi kenyataannya memang belum begitu tercapai pemahamannya jadi ini pekerjaan kita bersama,” ujar Wira.
Baca juga: BKKBN: KBPP bantu turunkan angka kebutuhan ber-KB tak terpenuhi
Baca juga: Kemenkes: Keberhasilan program KB tekan kasus angka kematian ibu
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023