beberapa data-data ekonomi AS yang sudah dirilis masih di bawah estimasi meski ada kenaikan. Seperti kenaikan produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 2,4 persen, masih dibawah estimasi sebesar 2,5 persen.

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan pagi ini bergerak di dalam area positif atau menguat cukup signifikan sebesar 63 poin seiring penjagaan Bank Indonesia (BI).

Nilai tukar rupiah bergerak menguat 63 poin menjadi Rp9.819, pada Senin pagi, dibanding posisi sebelumnya Rp9.882 per dolar AS.

"Penjagaan BI mendorong mata uang domestik menguat terhadap dolar AS," ujar analis ekonomi, Reza Priyambada, di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan menguatnya nilai tukar rupiah juga dikarenakan beberapa data-data ekonomi AS yang sudah dirilis masih di bawah estimasi meski ada kenaikan. Seperti kenaikan produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 2,4 persen, masih dibawah estimasi sebesar 2,5 persen dan klaim pengangguran AS meningkat menjadi sekitar 354.000 ribu.

Kondisi itu, lanjut dia, membuat pelaku pasar uang memiliki asumsi bahwa The Fed masih memerlukan kebijakan pelonggaran kuantitatif (GE).

"Penguatan rupiah juga dipicu dari apresiasi mata uang yen Jepang setelah pelaku pasar mengalihkan aset dari dolar AS," kata dia.

Sementara itu, analis ekonomi, Lana Soelistianingsih mengatakan nilai tukar rupiah masih rawan tekanan terhadap dolar AS, namun BI akan menjaga rupiah di bawah level psikologis di Rp9.900 per dolar AS pada hari ini.

"Rupiah masih dibayangi ekspektasi inflasi dari dalam negeri, dan kemungkinan masih adanya simpanan dalam valas yang keluar dari Indonesia," kata dia.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013