Pelaku pasar cenderung kembali mengambil posisi jual saham seraya menunggu hasil inflasi periode Mei 2013.
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tertekan 15,08 poin, pada Senin pagi, karena pelaku pasar saham sedang menunggu hasil inflasi untuk periode Mei 2013.

IHSG BEI dibuka turun 15,08 poin atau 0,30 persen ke posisi 5.053,55, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,79 poin (0,45 persen) ke level 835,67.

"Pelaku pasar cenderung kembali mengambil posisi jual saham seraya menunggu hasil inflasi periode Mei 2013 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada pekan ini," kata analis pasar saham Purwoko Sartono, di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa masih belum jelasnya kebijakan bahan bakar minyak (BBM) juga memberikan dampak negatif bagi pasar keuangan di dalam negeri.

"Diproyeksikan indeks BEI bergerak di kisaran 5.025--5.090 poin, kata dia.

Analis pasar saham lainnya, Stanley Tjiandra berharap inflasi periode Mei tetap sesuai dengan estimasi di 0,08 persen (5,59 persen year on year). Proyeksi pergerakan indeks BEI masih di bawah tekanan, dan bergerak di kisaran 5.080--5.160 poin pada perdagangan saham awal pekan ini.

"Investor sedang menanti hasil inflasi di dalam negeri," kata dia.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 120,18 poin (0,54 persen) ke level 22.512,34, indeks Nikkei-225 turun 331,08 poin (2,40 persen) ke level 13.446,54, dan Straits Times melemah 21,70 poin (0,66 persen) ke posisi 3.289,57.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013