Dampak positif lain dari kehadiran IOG e-Commerce yakni efisiensi dan efektivitas saat pembeli dari KKKS dan penyedia melakukan transaksi

Jakarta (ANTARA) - Pembuatan platform lokapasar Indonesian Oil and Gas e-Commerce (IOG e-Commerce) oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dinilai kian memudahkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas dalam pengadaan barang dan jasa serta memperluas pangsa pasar vendor.

Procurement Delivery Senior Manager BP Berau Ltd Herbiana Wintawati, dalam keterangannya, yang dikutip di Jakarta, Rabu, menjelaskan kehadiran IOG e-Commerce dapat menekan biaya pengadaan barang dan jasa.

Hal ini dibuktikan berdasarkan pengalaman BP Berau yang sudah memanfaatkan e-Commerce untuk penyediaan barang dan jasa. Dampak positif lainnya adalah menciptakan efisiensi yang besar bagi perusahaan.

"Itu sangat membantu dari sisi user dan tentunya dari sisi service level bagi procurement, karena barangnya sudah ada, jadi prosesnya sangat cepat. Perusahaan mampu melakukan efisiensi hingga 40 persen, bahkan lebih dalam proses pengadaan barang," ujarnya.

Menurut Herbiana, dengan hadirnya IOG e-Commerce sebagai lokapasar (marketplace) terpadu bagi pelaku industri hulu migas, maka akan semakin memudahkan KKKS dalam memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dan memperluas pasar vendor.

"Ini menjadi marketplace yang bisa digunakan KKKS dan penyedia barang. Bukan hanya yang sudah punya e-commerce, tapi yang belum punya, bisa sediakan barang yang sama akan mempunyai kesempatan yang sama," jelasnya.

Nasional Segmen Manager Kawan Lama Solution Gabriel Yusian Gandung mengatakan dari sisi vendor, kehadiran IOG e-Commerce akan mempermudah para penyedia barang mendapatkan informasi pengadaan hingga kebutuhan pasar di industri hulu migas.

Dengan adanya informasi terpadu tersebut, maka bakal mendorong para vendor untuk berkembang dan memperlebar pangsa pasar.

"Penyedia barang memiliki produk yang terbatas, tapi dengan adanya IOG e-Commerce, ternyata dari customer-customer kami ini butuh barang tertentu, tapi belum ada. Kenapa tidak kita coba develop produk tersebut," katanya.

Dampak positif lain dari kehadiran IOG e-Commerce yakni efisiensi dan efektivitas saat pembeli dari KKKS dan penyedia melakukan transaksi.

Menurut Gabriel, proses transaksi dan administrasi dalam penyediaan barang menjadi lebih singkat berkat pemanfaatan platform digital.

"Dari sisi administratif, lumayan menekan lebih dari 50 persen cost untuk tenaga dan transportasi. Tidak memerlukan waktu dan perjalanan yang jauh untuk bertemu. Oleh karena itu, Kawan Lama mendukung penuh agar SKK Migas beserta KKKS menjalankan IOG e-Commerce," ucapnya.

Selain itu, IOG e-Commerce juga memiliki fitur review atau feedback dari KKKS terhadap penyedia barang. Gabriel berpendapat fitur tersebut cukup penting untuk menjadi bahan evaluasi dan pengembangan para penyedia barang.

"Terkadang, ketika kita sudah pernah menjual, terus tiba-tiba sudah tidak ada order lagi. Kami bertanya-tanya apa yang salah? Dan, IOG e-Commerce ada fitur untuk penilaian, sehingga penting buat evaluasi dan improvement kami," sebut Gabriel.

IOG e-Commerce nantinya akan menampilkan produk-produk unggulan dari para penyedia barang dan jasa yang telah bekerja sama dengan KKKS, terdaftar di CIVD (Centralized Integrated Vendor Database), serta APDN (Apresiasi Produk Dalam Negeri).

Saat ini, ada 30 perusahaan dan 1.400 produk yang telah terdaftar dalam IOG e-Commerce.

Baca juga: SKK Migas: Cadangan migas bertambah 543,67 MMBOE per triwulan-III 2023
Baca juga: SKK Migas: IOG e-Commerce dukung produksi migas dan pelaku usaha lokal
Baca juga: SKK Migas paparkan enam upaya tekan emisi karbon

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023