Palu (ANTARA) - Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah upayakan stabilisasi pasokan dan harga pangan, menjaga daya beli masyarakat terhadap pangan sekaligus sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pangan.
"Stabilisasi pasokan dan harga pangan merupakan prioritas yang terus digencarkan lewat berbagai strategi kegiatan salah satunya gerakan pangan murah," kata Kepala Dinas Pangan Sulteng Iskandar Nongtji, di Palu, Rabu, di sela - sela rapat koordinasi stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Dinas Pangan Sulteng menggelar rapat koordinasi membahas stabilisasi pasokan dan harga pangan di Sulteng, yang menghadirkan organisasi perangkat daerah yang menangani ketahanan pangan.
Melalui rapat ini, ujar dia, perangkat daerah yang menangani pangan, akan membahas mengenai kondisi ketersediaan pasokan dan harga pangan, serta kendala dan tantangan yang dihadapi, dan strategi yang harus ditempuh dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Kata dia, hal ini sangat penting dan strategis, karena stabilisasi pasokan dan harga pangan membutuhkan sinergi dan komitmen bersama, yang berdampak pada upaya pengendalian inflasi daerah.
"Kita pahami bersama bahwa inflasi dapat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat dan daerah. Bagi masyarakat umum, inflasi menjadi suatu perhatian, karena inflasi berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup dan bagi dunia usaha," ujarnya.
Ia menguraikan bahwa saat ini kondisi harga bahan pokok khususnya beras berkisar di angka Rp15.000 - Rp15.500 per kilogram.
Kondisi ini, kata dia, harus menjadi perhatian semua perangkat pemerintah di daerah, utamanya yang menangani ketahanan pangan.
"Sudah menjadi tugas pemerintah daerah Provinsi Sulteng, bersama instansi vertikal yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan komoditi pangan," sebutnya.
Maka diperlukan upaya lebih untuk melakukan koordinasi guna mengoptimalkan pengendalian inflasi daerah," kata Iskandar.
Berdasarkan data Pemprov Sulteng bahwa inflasi Sulteng pada triwulan III tahun 2023 tercatat sebesar 0,83 persen. Sementara, inflasi tahun ke tahun sebesar 2,83 persen.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023