Gresik (ANTARA News) - Induk BUMN semen, PT Semen Indonesia Tbk, berupaya mengembangkan bisnisnya ke luar negeri, dan sekarang tengah menjajaki untuk bermitra dengan tiga perusahaan di Myanmar.

"Sudah ada tiga calon rekanan lokal yang sedang kita pelajari opsi apa yang lebih baik bagi Semen Indonesia dan diharapkan tahun depan sudah ada keputusan (deal) dengan mereka," kata Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (1/05/13).

Dia mengatakan ekspansi bisnisnya di Myanmar tidak hanya sekedar menanamkan investasi melainkan juga sebagai `pemain` dan pemilik pabrik semen di negara tersebut, sehingga diharapkan nantinya produksi semen yang di Myanmar dapat berkontribusi sebesar 1 juta ton per tahun.

Dwi mengatakan jika ekspansi bisnis SMGR di Myanmar terealisasi maka internasional juga akan mengenai nama Semen Indonesia.

"Nantinya untuk kebutuhan ekspor akan dipenuhi dari pabrik yang di Myanmar yang produknya sudah sesuai dengan standar yang dimiliki Semen Indonesia,"tambahnya.

Sementara itu kemungkinan bentuk ekspansi yang akan dilakukan SMGR yakni akuisisi perusahaan semen Myanmar. "Karena kalau kita bangun pabrik di sana akan memakan waktu lama," kata Dwi.

Dwi mengatakan pinjaman dana ke lembaga keuangan atau penerbitan obligasi akan dilakukan jika akuisisi di Myanmar sudah berajalan. Sementara mengenai pembangunan pabrik semen di Padang dan Rembang masih berjalan dan kebutuhan dananya tidak terlalu besar, sehingga masih bisa dipenuhi dari kas internal.

Dia menambahkan saat ini perseroan juga sedang mengkaji kemungkinan pembangunan pabrik baru pada 2017 di Kalimantan dan Papua.

Pewarta: Budi Suyanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013