Jakarta (ANTARA News) - Sesaat setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan TNI-AL, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, tiba-tiba tumbang dan pingsan di podium geladak KRI Tanjung Dalpele-972 di Dermaga Lintas Laut Militer TNI-AL, Tanjungpriok, Rabu siang. Witoelar pingsan ketika akan memberikan sambutan tentang nota kesepahaman dengan mitranya, Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Slamet Soebijanto. Nota kesepahaman tentang pengamanan dan pengelolaan lingkungan hidup itu memang sempat ditandatangani kedua pemimpin itu. Hadir dalam penandatangan itu seluruh staf kedua instansi yang khidmat mengikuti pelaksanaan upacara kecil itu. Kebanyakan hadirin mengaku tidak menyaksikan secara jelas peristiwa yang terjadi karena formasi barisan saling berhadapan dan kedua pemimpin itu berdiri di tengah mereka. Saat Soebijanto mulai membacakan sambutannya, Witoelar yang seharusnya mendapat giliran sesudah itu, masih mampu berdiri sekalipun tangan kanannya mulai memegangi tiang mikrofon. Hanya sekitar dua menit sambutan Soebijanto itu dibacakan, Witoelar tumbang begitu saja. Suara tubuh menimpa lantai geladak yang terbuat dari besi itu terdengar sangat jelas dan keras. Soebijanto, begitu mengetahui menteri kabinet di sebelahnya tumbang, kontan melempar naskah sambutannya dan turut memegangi tubuh mantan Duta Besar RI di Moskwa itu. Segera Soebijanto yang kemudian juga turut mengangkat tubuh Witoelar ke dalam ambulans memerintahkan anak buahnya untuk membawa Witoelar ke rumah sakit terdekat dengan pengawalan pembuka jalan yang biasa mengawal dia. Selang oksigen dan peralatan pertolongan pertama lain segera dipasangkan ke tubuh menteri yang termasuk berusia tua dalam kabinet pemerintahan Presiden Susilo B Yudhoyono ini. "Saya sangat prihatin atas kenyataan ini. Siapa yang bisa menduga hal seperti ini bisa terjadi? Saya sangat berharap beliau segera sembuh seperti sedia kala. Beliau banyak berbuat untuk lingkungan hidup kita," kata Soebijanto sesaat setelah ambulans TNI-AL berlalu. Menurut keterangan, Witoelar yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal Golkar itu dilarikan ke RS Harapan Kita. Witoelar yang beristerikan Erna Witoelar --kini Duta Besar RI untuk UNDP-- diketahui pernah mendapat serangan stroke ringan beberapa tahun lalu. Juru Bcara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, yang dihubungi melalui telepon menyatakan, Presiden Yudhoyono sangat terkejut mendengar kabar itu. "Beliau mendengar saat masih di kereta api menuju Pekalongan. Beliau menginstruksikan agar perkembangan kesehatan Pak Witoelar dimonitor terus," katanya. Presiden Yudhoyono, kata Mallarangeng, sangat prihatin mendengar kabar itu dan berharap tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk. "Kabarnya, di RS Harapan Kita itu, Pak Witoelar sudah siuman kembali. Pak SBY sangat prihatin," katanya. SBY dan rombongan Rabu pagi ini berangkat ke Pekalongan memakai kereta api khusus untuk meninjau satu proyek di kota batik itu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006