Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Elly Rachmat Yasin meminta pemerintah untuk memperketat pemeriksaan semua produk impor makanan laut ("seafood") asal Jepang imbas pelepasan air limbah nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.
"Mendesak pemerintah untuk memeriksa dengan cermat semua produk makanan asal Jepang karena kecerobohan Jepang ini sungguh mengkhawatirkan," kata Elly dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia meminta pemerintah mengurangi impor makanan laut dari Jepang. "Saya minta Menteri Perdagangan Indonesia mengurangi impor 'seafood' asal Jepang," ucapnya.
Baca juga: Jepang awali tahap kedua buang limbah nuklir PLTN Fukushima
Baca juga: Jepang akan buang lagi limbah nuklir Fukushima pada 5 Oktober
Dia menilai Pemerintah Jepang harus menanggung penuh terhadap biaya pemeriksaan 'seafood' dari Jepang yang bertujuan untuk memastikan keselamatan rakyat Indonesia.
"Jepang selama ini menganggap rendah kualitas ekspor perikanan dari Indonesia. Disebutnya, produk perikanan kita di bawah standar sehingga mengalami kendala masuk ke Jepang," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, Indonesia perlu menekan Jepang agar bertanggung jawab atas pemeriksaan keamanan pangan laut itu.
"Kini kita minta Jepang bertanggung jawab atas seluruh biaya pemeriksaan produk perikanan yang diekspornya," kata dia.
Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima yang hancur ke Samudera Pasifik pada 24 Agustus 2023 dan putaran kedua pada 5 Oktober 2023, meski mendapatkan tentangan dari sejumlah pihak.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023