Moskow (ANTARA News) - Pembahasan mengenai krisis Suriah diperkirakan menjadi agenda utama pertemuan tingkat tinggi Rusia-Uni Eropa, kata seorang pejabat di Moskow, Jumat (31/5).

Selama pertemuan puncak dua-hari tersebut, yang dijadwalkan berlangsung di Yekaterinburg, Rusia, pada 3 Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan menyampaikan sikap mengenai pengunduran diri Presiden Suriah Bashar al-Assad, jika masalah itu diangkat oleh delegasi Uni Eropa, lapor Xinhua.

Delegasi Uni Eropa tersebut dipimpin oleh Presiden Dewan Eropa Herman van Rompuy dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barrroso, kata Pembantu Presiden Yury Ushakov kepada wartawan.

Ia mengatakan rakyat Suriah sendiri lah yang akan menyelesaikan masalah itu. "Bagaimana anda bisa menyingkirkan (Bashar) al-Assad dari luar dan membiarkan negeri tersebut dalam kekacauan?" Ushakov mempertanyakan.

Penyelesaian krisis Suriah akan dibahas secara resmi pada hari pertama pertemuan tingkat tinggi itu, dan juga akan dibicarakan dalam sidang pleno pada 4 Juni, kata Ushakov sebagaimana dilaporkan Xinhua.


Pada Kamis (30/5) pejabat PBB dan AS mengatakan para pejabat Rusia, Amerika Serikat dan PBB juga direncanakan bertemu pekan depan untuk mempersiapkan konferensi perdamaian yang diusulkan pada Juni antara pihak-pihak yang bertikai di Suriah.

"Kami dapat mengkonfirmasi pada 5 Juni 2013 di Jenewa, para pejabat AS, Rusia dan PBB akan mengadakan pertemuan segi tiga untuk mempersiapkan konferensi internasional mengenai Suriah --melalui inisiatif AS-Rusia," kata juru bicara PBB dalam satu pernyataan.

Pertemuan tersebut disepakati dalam pembicaraan pekan lalu antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan timpalannya dari AS John Kerry, kata juru bicara tersebut.

Hubungan bilateral antara Rusia dan Uni Eropa juga dibahas meskipun kedua pihak telah berbeda pendapat mengenai penetapan rejim perjalanan bebas-visa.

"Selama makan siang tak resmi dalam format kecil, para peserta akan membahas situasi ekonomi global ... dan kegiatan G20 dalam kontaks kepemimpinan Rusia," kata Ushakov, yang dikutip oleh kantor berita Rusia, Interfax.

Perhatian khusus, kata Ushakov, mesti diberikan pada "kerja sama ekonomi-perdagangan, termasuk diperhitungkannya hasil kontak antara Pemerintah Rusia dan Uni Eropa di Moskow pada Maret tahun ini".

Agenda pertemuan tingkat tinggi itu juga meliputi program nuklir Iran, situasi di Semenanjung Korea, Afrika Utara dan Timur Tengah. (C003/A016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013