Ya, kalau robnya malam hari, ya tidak bisa tidur dan memilih keluar rumah bersama yang lain menunggu surut,"
Semarang (ANTARA News) - Sebagian warga di daerah Semarang Utara mengeluhkan genangan air pasang atau rob pada tahun ini masih tinggi meskipun sudah ada peninggian jalan dan rumah.
"Genangan air seperti ini sudah biasa terjadi. Bahkan tinggi genangan dibandingkan tahun-tahun lalu lebih tinggi tahun ini," kata Rohiyadi (60) warga Kuningan, Semarang Utara di Semarang, Jumat.
Ketinggian genangan air rob, lanjut Rohiyadi, tidak hanya terjadi di satu kampung tetapi hampir merata di wilayah Semarang Utara.
Yani (59) warga Kuningan yang lain mengaku di saat genangan air tinggi, mereka hanya bisa menunggu waktu surut.
"Ya, kalau robnya malam hari, ya tidak bisa tidur dan memilih keluar rumah bersama yang lain menunggu surut," katanya.
Sejumlah daerah yang tergenang air akibat rob di antaranya daerah Tegalrejo, Sedompyong, kuningan, Tambaklorok, dan Jalan Mpu Tantular.
Ketinggian genangan air rata-rata 30 sentimeter hingga 80 sentimeter. Bahkan di RT 2 RW 5 Kuningan, ketinggian genangan air menuju jalan masuk daerah setempat mencapai 80 sentimeter dan mengakibatkan sebuah mobil terpaksa didorong warga karena terjebak genangan.
Tingginya genangan air di daerah sekitar Kali Asin, disebabkan air sudah melampaui tanggul sungai. Akibatnya genangan air semakin tinggi di permukiman daerah sekitar.
Sementara upaya Pemkot Semarang telah memaksimalkan seluruh pompa di daerah setempat. Di beberapa titik terlihat seluruh pompa beroperasi menyedot air dan akibat tingginya genangan air menjadikan waktu surut relatif lama.
(N008/N005)
Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013